Pengalaman Yang Dirasakan Saat Ngraga Sukma Yang Ke 2
PENGALAMAN NGRAGA SUKMA 2
Semua
kejadian yang kita alami tidak pernah ada yang kebetulan. Semuanya
mengikuti alur dan jalur yang ditetapkan dari adanya sebab-sebab yang
mendahului. Termasuk ketika muncul keinginan di hati untuk mendapatkan
setetes pencerahan. Niat awalnya, ingin istirahat tidur namun saat
memejamkan mata, sepersekian detik melesatlah nyawa ini ke alam lain.
Memasuki rimba raya di sebuah hutan yang berbukit bukit. Di atas sebuah
batu hitam, di kegelapan malam yang hanya diterangi cahaya bulan,
duduklah seorang tua berjanggut putih dengan topi merah aneh. Tubuhnya
dibalut jubah seperti seorang Biksu. Untuk memudahkan penulisan, sebut
saja pertapa suci (PS). Saya pun berkesempatan mewawancarainya dan
kembali bangun untuk mengetik:
Wong Alus (WA): Selamat malam minggu..
Pertapa suci (PS): Selamat malam
Pertapa suci (PS): Selamat malam
WA: Saya
tadi memohon agar diperkenankan Tuhan untuk berguru pada siapapun yang
saya temui malam ini. Salam hormat saya padamu. Kalau Bapak berkenan,
siapa nama Anda dan ini negeri mana?
PS: Selamat datang di negeri Tibet. Ini saya Pema Ledrel Tsal yang sekarang duduk di hutan Padma. Perjumpaan kita ini sangat istimewa karena kita berjumpa di hutan tersembunyi, di wilayah sangat sunyi di Kunzang Choling.
PS: Selamat datang di negeri Tibet. Ini saya Pema Ledrel Tsal yang sekarang duduk di hutan Padma. Perjumpaan kita ini sangat istimewa karena kita berjumpa di hutan tersembunyi, di wilayah sangat sunyi di Kunzang Choling.
WA: Nama Anda susah saya sebutkan, salam kenal Pak. Saya Wong Alus dari Indonesia, ijinkan saya ingin berguru pada Anda.
PS: Silahkan. Apa yang bisa saya bantu?
PS: Silahkan. Apa yang bisa saya bantu?
WA: Begini,
kenapa manusia sekarang banyak yang mengeluh padahal katanya dia sudah
diberi Tuhan semua yang dibutuhkannya untuk hidup?
PS: Harusnya manusia paham. Kesempatan untuk menjadi manusia adalah satu di antara milyaran. Ingat satu sel sperma saja yang menjadikan mu, sementara sel yang lain akan mati. Sekarang saat kamu sudah mendapatkan kesempatan hidup, jika kamu gagal untuk menjalankan dharma agung maka kamu tidak mungkin berharap mendapatkan kesempatan lagi berbuat kebaikan. Ambillan keberuntungan dari keadaanmu.
PS: Harusnya manusia paham. Kesempatan untuk menjadi manusia adalah satu di antara milyaran. Ingat satu sel sperma saja yang menjadikan mu, sementara sel yang lain akan mati. Sekarang saat kamu sudah mendapatkan kesempatan hidup, jika kamu gagal untuk menjalankan dharma agung maka kamu tidak mungkin berharap mendapatkan kesempatan lagi berbuat kebaikan. Ambillan keberuntungan dari keadaanmu.
WA: Bagaimana memahaminya agar lebih mudah?
PS: Memahami tubuhmu sebagai seorang pembantu, atau sesuatu untuk menyeberangkanmu…
PS: Memahami tubuhmu sebagai seorang pembantu, atau sesuatu untuk menyeberangkanmu…
WA: Saya tidak paham bahasa simbolis Anda, bapak. Mohon dijelaskan praktisnya bagaimana?
SP: Gini, pendeknya jangan biarkan tubuhmu bermalas-malasan walau hanya sebentar. Gunakan hidupmu sebaik-baiknya, jadikan gerakan tangan, kaki, ucapan dan pikiranmu demi kebajikan karena itu adalah wujud syukur
SP: Gini, pendeknya jangan biarkan tubuhmu bermalas-malasan walau hanya sebentar. Gunakan hidupmu sebaik-baiknya, jadikan gerakan tangan, kaki, ucapan dan pikiranmu demi kebajikan karena itu adalah wujud syukur
WA: Tolong dikritik, apa yang salah pada diri saya?
SP: Sampaikan ke orang lain, kebanyakan hidupya dihabiskan untuk mengejar makanan, pakaian, dan kekayaan. Dengan usaha keras tanpa memandang penderitaan dan bahaya. Padahal, saat kamu mati, kamu tidak membawa semua itu. Saat kau mati, kamu hanya membawa perbuatan dan hatimu saja. Kau sekarang bisa makan yang mewah, enak, lezat, alkohol, namun itu semua akan jadi kotoran.
SP: Sampaikan ke orang lain, kebanyakan hidupya dihabiskan untuk mengejar makanan, pakaian, dan kekayaan. Dengan usaha keras tanpa memandang penderitaan dan bahaya. Padahal, saat kamu mati, kamu tidak membawa semua itu. Saat kau mati, kamu hanya membawa perbuatan dan hatimu saja. Kau sekarang bisa makan yang mewah, enak, lezat, alkohol, namun itu semua akan jadi kotoran.
WA: Harusnya bagaimana pak?
SP: Harusnya kamu hidup sederhana dan makanlah seadanya yang layak untuk hidup, jadilah seorang yang kalah ketika datang masalah makanan, pakaian dan perbincangan.
SP: Harusnya kamu hidup sederhana dan makanlah seadanya yang layak untuk hidup, jadilah seorang yang kalah ketika datang masalah makanan, pakaian dan perbincangan.
WA: Jadi orang yang kalah?
SP: Untuk urusan dunia, memang perlu mengalah karena di sanalah kau mampu merenungkan makna ketidakkekalan dan kematian. Jika kau tidak merenung, tidak akan ada jalan melaksanakan Dharma dengan sungguh-sungguh. Praktik ibadah hanya tetap sebagai cita-cita saja, tanpa manfaat karena tidak mampu menyelami kenapa ibadah harus dilakukan yaitu sebagai bekal menuju keabadian Tuhan. Dan kamu akan menyesal saat kematian datang, semua telah terlambat.
SP: Untuk urusan dunia, memang perlu mengalah karena di sanalah kau mampu merenungkan makna ketidakkekalan dan kematian. Jika kau tidak merenung, tidak akan ada jalan melaksanakan Dharma dengan sungguh-sungguh. Praktik ibadah hanya tetap sebagai cita-cita saja, tanpa manfaat karena tidak mampu menyelami kenapa ibadah harus dilakukan yaitu sebagai bekal menuju keabadian Tuhan. Dan kamu akan menyesal saat kematian datang, semua telah terlambat.
WA: Sesungguhnya apakah Bapak masih hidup atau sudah mati?
SP: Saya masih hidup, namun saya sudah sering berkelana ke alam kematian
SP: Saya masih hidup, namun saya sudah sering berkelana ke alam kematian
WA: Apa yang Bapak peroleh saat berada di alam kematiaan yang bisa saya jadikan pelajaran?
SP: Tidak ada kebahagiaan sejati di antara enam jenis makhluk, tapi bila kita merenungkan penderitaan di tiga alam rendah, kamu akan bersedih karena mendengarkan penderitaan mereka.
SP: Tidak ada kebahagiaan sejati di antara enam jenis makhluk, tapi bila kita merenungkan penderitaan di tiga alam rendah, kamu akan bersedih karena mendengarkan penderitaan mereka.
WA: Saya kurang paham dengan pandangan seperti ini. Maaf bapak, saya tidak mengenal wacana yang bapak sampaikan ini.
SP: Ya, saya tahu kamu belum paham jadi harus terus belajar
SP: Ya, saya tahu kamu belum paham jadi harus terus belajar
WA: Bapak,
sekarang ini sangat susah ditemui orang-orang yang benar-benar suci.
Siapa yang sekarang harus dijadikan guru spiritual?
SP: Sampaikan pesanku ini ke orang yang kau temui. Belajarlah dari pengalaman yang menyenangkan dan menyakitkan. Siapa yang memikulnya, tak lain dirinya sendiri. Itu adalah buah dari perbuatanmu sendiri, baik atau buruk. Saat kamu tahu hal itu, sangat penting bagimu bertingkah laku yang sesuai. Tanpa bingung lagi mencari guru spiritual yang harus kau datangi, datangilah dirimu sendiri dan lakukan apa yang harus dilakukan, hindari mana yang harus kamu hindari
SP: Sampaikan pesanku ini ke orang yang kau temui. Belajarlah dari pengalaman yang menyenangkan dan menyakitkan. Siapa yang memikulnya, tak lain dirinya sendiri. Itu adalah buah dari perbuatanmu sendiri, baik atau buruk. Saat kamu tahu hal itu, sangat penting bagimu bertingkah laku yang sesuai. Tanpa bingung lagi mencari guru spiritual yang harus kau datangi, datangilah dirimu sendiri dan lakukan apa yang harus dilakukan, hindari mana yang harus kamu hindari
WA: Berarti guru sejati itu diri kita sendiri?
SP: Pasti. Bukan orang lain. Hilangkan keraguan dan salah pengertian. Dirimu adalah guru dan mengikuti ajaran dari guru yang bermutu akan membawa pada ajaran yang benar. Tidak perlu belajar beragam ajaran tanpa pernah mendalaminya. Yang kau dalami bukankah pengalamanmu sendiri?
SP: Pasti. Bukan orang lain. Hilangkan keraguan dan salah pengertian. Dirimu adalah guru dan mengikuti ajaran dari guru yang bermutu akan membawa pada ajaran yang benar. Tidak perlu belajar beragam ajaran tanpa pernah mendalaminya. Yang kau dalami bukankah pengalamanmu sendiri?
WA: Baiklah,
Bapak. Kini saya semakin paham kepada siapa saya harus berguru.
Sekarang apa tolok ukur bila saya sudah mencapai tahap matang dan dewasa
secara spiritual?
SP: Ukurannya pada kata cukup di hati. Jika kau merasa kurang kaya, maka kau akan terus mengejar kekayaan dan benda sebanyak-banyaknya. Kau akan terus mencari kedudukan setinggi-tingginya, kamu akan mencari nama agar bangga bila kau disebut pemimpin. Pikirkanlah, semua itu sebenarnya tidak berguna di mata Tuhan. Jadi, tolok ukur kedewasaan spiritual itu tatkala kamu mampu membebaskan keinginan dan pikiranmu dari keinginan apapun juga. Kekayaan kesuksesan dan status adalah jalan termudah untuk menarik musuh dan setan datang. Tidak ada tanda pencerahan spiritual yang lebih jelas kecuali pikiran yang disiplin. Ini adalah kemenangan sejati pejuang yang tidak membawa senjata apapun.. kecuali kepasrahan dan keikhlasan.
SP: Ukurannya pada kata cukup di hati. Jika kau merasa kurang kaya, maka kau akan terus mengejar kekayaan dan benda sebanyak-banyaknya. Kau akan terus mencari kedudukan setinggi-tingginya, kamu akan mencari nama agar bangga bila kau disebut pemimpin. Pikirkanlah, semua itu sebenarnya tidak berguna di mata Tuhan. Jadi, tolok ukur kedewasaan spiritual itu tatkala kamu mampu membebaskan keinginan dan pikiranmu dari keinginan apapun juga. Kekayaan kesuksesan dan status adalah jalan termudah untuk menarik musuh dan setan datang. Tidak ada tanda pencerahan spiritual yang lebih jelas kecuali pikiran yang disiplin. Ini adalah kemenangan sejati pejuang yang tidak membawa senjata apapun.. kecuali kepasrahan dan keikhlasan.
WA: Baiklah Bapak, saya paham. Mohon saran sebelum saya pamit.
SP: Pejalan spiritual yang hanya ingin kesenangan, kebahagiaan, kesuksesan akan gagal memalingkanpikirannya dari urusan duniawi. Akan memutuskan hubungan mereka dengan Dharma sejati. Jagalah diri agar tidak menjadi orang yang keras kepala. Jangan biarkan pikiranmu menjadi tidak tenang dan gelisah. Buatlah dirimu nyaman di tempat dudukmu, di tempat berbaringmu, di tempat semedimu, ini jalan yang pasti untuk mendapatkan kekayaan Dharma. Jaga arus pikiranmu! Pema Gesar Dong Po La..
SP: Pejalan spiritual yang hanya ingin kesenangan, kebahagiaan, kesuksesan akan gagal memalingkanpikirannya dari urusan duniawi. Akan memutuskan hubungan mereka dengan Dharma sejati. Jagalah diri agar tidak menjadi orang yang keras kepala. Jangan biarkan pikiranmu menjadi tidak tenang dan gelisah. Buatlah dirimu nyaman di tempat dudukmu, di tempat berbaringmu, di tempat semedimu, ini jalan yang pasti untuk mendapatkan kekayaan Dharma. Jaga arus pikiranmu! Pema Gesar Dong Po La..
WA: Maaf Bapak, saya belum pernah mendengar kata ini. Apa arti kata terakhir itu dan bagaimana tulisannya?
SP: PE MA GE SAR DONG PO LA.. ini bahasa tibet yang artinya di atas sekuntum bunga teratai (teratai adalah simbol ketenangan semedi/meditasi terj. wong alus)
SP: PE MA GE SAR DONG PO LA.. ini bahasa tibet yang artinya di atas sekuntum bunga teratai (teratai adalah simbol ketenangan semedi/meditasi terj. wong alus)
WA: Selamat jalan Bapak.
SP: Selamat jalan juga wong alus. Semoga semua makhluk berbahagia.
SP: Selamat jalan juga wong alus. Semoga semua makhluk berbahagia.
Comments
Post a Comment
tuliskan komentar anda untuk tanya jawab seputar ilmu di atas dan juga silakan menjawab komentar sedulur yang kira2 bisa menjawab isi komentar yang sudah ada.
terima kasih..