Penderitaan Rakyat Palestina
PENDERITAAN PALESTINA
Teriris
rasanya membaca fenomena semakin membabi butanya zionisme yang berupaya
menghancurkan bangsa Palestina. Beberapa saat lalu ZIONISME menggasak
kapal bantuan kemanusiaan untuk rakyat Palestina yang mengakibatkan
jatuhnya korban. Ini adalah satu diantara ribuan kisah tragis tentang
Palestina. Pada kesempatan kali ini, kami ingin mengutip artikel Harian
Palestine Raimawi di bawah ini. Yaitu secuil tekad ZIONISME menghabisi
sisa-sisa peradaban Palestina di muka bumi. Tujuan kami menampilkan
artikel ini tak lain agar para sedulur semua yang kebetulan punya waktu
dan kesempatan untuk mendoakan bangsa Palestina agar Tuhan
memperkenankan mereka hidup tanpa tekanan dan tanpa penderitaan. Hormat
kami. (Jatiraga dan Wong Alus)
Seorang
pakar dan peneliti masalah permukiman Al-Quds, Ala Raimawi
mengkhawatirkan akibat penggalian Israel yang terus menerus terhadap
Masjid Al-Aqsha Mubarak. Dalam wawancaranya dengan harian Palestine
Raimawi menyebutkan, pemerintah Israel masih melanjutkan penggalian
illegal mereka dalam proyek yahudisasi dan permukiman di Al-Quds.
Penggalian di bawah Masjid Al-Aqsha akan mengakibatkan rubuhnya masjid
tersebut dalam beberapa bulan ke depan. Mengingat semakin kritisnya
fondasi yang menopang masjid di bawahnya.
Raimawi mengisyaratkan,
hampir setiap hari terjadi longsor dan jalan roboh, terutama di jalan
utama yang menuju Al-Aqsha dan Kota Lama. Seperti di wilayah Silwan dan
di salah satu jalan protocolnya. Sejumlah pohon yang berada di dalam
areal Al-Aqsha sudah pada doyong. Retakan-retakan yang menganga di
sekitar Al-Quds, akibat penggalian terowongan di bawahnya.
Dengan
terowongan-terowongan itu, Israel bermaksud membuat jaringan yang
panjang dan lebar sebagai basis kota David yang mereka rencanakan. Pada
saatnya nanti organisasi Israel akan mendeklarasikan kota tersebut.
Raimawi menyebutkan, lebih dari 25 yayasan Israel telah membuat rencana
besar dan telah memobilisasi dana yang tak sedikit untuk merealisasikan
mimpinya. Rencana ini akan meningkatkan tekanan kepada para pejabat
Israel di Kota Lama dan Masjid Al-Aqsha untuk merealisasikan mimpinya.
Oleh karena itu, bangsa Arab dan Palestina sebentar lagi akan
menyaksikan keruntuhan terbesar Masjid dan diperkirakan akan terjadi
pada musim dingin ini. Sebagai bukti, penggalian Israel sudah dilakukan
di sejumlah wilayah purbakala Al-Quds, sementara mereka tidak
memperbolehkan siapapun merenovasinya serta menghalangi bangsa Palestina
untuk mencari tahu apa sebenarnya yang terjadi.
HAKIKAT PENGGALIAN
Raimawi
menegaskan, banyak sekali cerita tentang penggalian dan pembangunan
kota terowongan yang telah mengoyak kota suci ini. “Kami berupaya
semaksimal mungkin menggambarkannya dari empat sudut berbeda dari Masjid
Al-Aqsha” katanya. Diantara semua terowongan yang ada di Al-Aqsha, yang
paling berbahaya adalah yang terletak di sebelah selatan masjid. Dimana
sejumlah ormas Israel berupaya untuk membangun kota David. Suatu kota
yang terbentang dari Ain Silwan hingga pagar Al-Aqsha bagian utara.
Diperkirakan tahun ini merupakan tahun pemancangan di empat sudut situs
terbaru dari penggalian bagian selatan masjid. Sementara tiga sudut lain
masih terus berlanjut, agar semuanya menjadi tujuh wilayah galian dalam
satu arah saja.
Adapun bagian barat
dari Al-Aqsha yang merupakan wilayah utama dari kota Yahudi sedang
dibangun di bawah masjid. Dinataranya tempat kunjungan, jalan yang
menghubungkan ke bagian selatan kota di Silwan serta bagian utaranya.
Disana juga terdapat sebagian besar gerbang menuju Al-quds. Sebagian
lembaga Zionis menyebutkan, bahwa jumlah situs galian mencapai 13 titik.
Di wilayah inilah sedang dibangun koridor dasar untuk bisa sampai
kepada Qubbah Sakhra. Data ini mengungkap tentang bahaya yang besar yang
bisa saja menimbulkan longsor setiap saat.
Sementara itu, wilayah
utara, ada sejumlah terowongan tepat di bagian barat daya Masjid
Al-Aqsha, terutama sekolah Umar ibnu Khottob. Saat ini, galian Zionis
sudah sangat terbuka. Tapi, apa yang tidak terlihat lebih besar dari apa
yang terlihat selama ini.
Raimawi berpendapat, tujuan ormas Zionis melakukan hal ini adalah untuk menghabisi tanda-tanda bangunan selain yahudi di Al-Quds. Hasil ini bertolak dari sejauh mana kegiatan mereka di lapangan. Buktinya ada sekitar 25 galian lebih di bawah masjid dan daerah distrik Kota Lama. Sebagai akibat dari penghancuran 200 rumah warga Palestina, ditambah perampasan terhadap 200 rumah lainya untuk kepentingan Israel. Mereka telah memberikan surat peringatan penghancuran terhadap 1600 rumah.
Tindakan politik Zionis
ini dibangun diatas penodaan secara langsung terhadap benda-benda
bersejarah di Al-Quds. Seperti yang terjadi pada Batu peninggalan raja
bani Umayah yang sudah di hilangkan dari Al-Aqsha. Juga penodaan
terhadap kuburan bersejarah milik kaum muslimin dan pembangunan
taman-taman, tempat rekreasi di atasnya. Ditambah pencurian secara
besar-besaran terhadap peninggalan bersejarah bangsa Arab, terutama
wilayah dimana terdapat sisa-sisa peradaban Arab Kan’an (nenek moyang
bangsa Arab).
Semua tindakan Zionis
ini berjalan seiring dengan pandangan politik Amerika. Tampaknya ada
gerakan menuju pergiliran kekuasaan terhadap kota suci ini antara bangsa
Yahudi, Arab dan Kristiani. Dalam arti bahwa kekuasaan utama ada di
tangan Israel dengan menambahkan otoritas mereka terhadap kota tersebut,
secara undang-undang dengan perlindungan dunia internasional atas
perampokan besar-besaran terhadap sejarah bangsa Arab di Al-Quds.
Comments
Post a Comment
tuliskan komentar anda untuk tanya jawab seputar ilmu di atas dan juga silakan menjawab komentar sedulur yang kira2 bisa menjawab isi komentar yang sudah ada.
terima kasih..