ILMU UNTUK MENDETEKSI ILMU

Assalamualaikum Wr. Wb.
Selama ini kita dapat menjumpai beragam ilmu yang bermacam macam mulai dari asma, hizib dan lain lain akan tetapi kita belum bisa memastikan apakah ilmu yang di ijazahkan di blog ini “cocok” untuk wadag kita atau tidak? Suatu ilmu mungkin cocok untuk orang lain tetapi belum tentu cocok untuk kita karena tingkat spiritual antara manusia satu dengan lainnya berbeda Contoh si A memiliki wadah ilmu yang hanya bisa menampung kira kira 1 gelas air sedangkan si B mungkin memiliki wadah ilmu yang bisa menampung 1 kolam air. Jadi jika ada ilmu yang sekiranya memiliki “muatan” 1 ember tentu dalam hal ini si B lah yang cocok mempelajari nya karena wadah nya mampu menampung muatan ilmu tersebut sedangkan si A tidak.

Coba anda bayangkan jika muatan air 1 ember di tuangkan kedalam 1 gelas maka gelas hanya akan terisi sesuai dengan volume yang bisa di tampung nya, lalu kemana sisa muatan lainnya akan di tampung? Jika seandainya tetap di paksakan tentu sisa muatan yang ada di dalam ember pasti akan berceceran kemana mana. Dalam hal ini faktor keturunan sangat berpengaruh dalam perihal wadah keilmuan seseorang, mereka yang mempunyai trah ningrat atau darah biru biasa nya mempunya “wadah” yang lebih besar dari mereka yang terlahir dari keluarga biasa. Jadi tidak heran jika mereka yang masih memilki trah leluhur darah biru akan lebih cepat belajar dan menguasai suatu keilmuan dari pada mereka yang terlahir dari orang biasa.

Sebuah perumpamaan mereka yang terlahir dari garis leluhur yang memang berilmu dalam hal ini bisa dari trah ningrat, putra kyai, ataupun orang biasa yang memiliki leluhur yang berilmu di ibaratkan memiliki “ladang tanah” yang subur, jadi jika di “tanami” apapun niscaya akan cepat tumbuh, sedangkan mereka yang tidak berasal dari trah leluhur berilmu di ibaratkan sebagai “ladang tandus” yang harus di garap terlebih dahulu. Di cangkul lalu disirami dan di beri pupuk, “penggarapan di sini” di maknai sebagi laku olah batin seperti puasa wirid dan lain lain. Ada satu pengalaman ketika saya berguru di Padepokan Sekar Jagad yang di asuh Ki Ageng Sekar Jagad, pada waktu itu guru kami menurunkan sebuah ilmu yang dinamakan “AJIAN BAYU PUSER BUMI” beliau menjelaskan tata laku untuk ilmu tersebut, salah seorang kawan saya bisa menguasai ilmu tersebut selama 7 hari sedangkan saya sendiri Alhamdulillah hanya sehari semalam, jadi di sinilah penting nya kita tau seberapa besar ”wadah ilmu” yang ada di diri kita.

Maka dengan mengucap Bismillahirrohmanirrohim dengan ini saya ijazahkan secara haqq dan sempurna “ILMU UNTUK MENDETEKSI ILMU” untuk sedulur kampus wongalus. Jika kita mendapat amalan baru di blog ini biasa nya radar hati atau feeling kita sudah bisa menerka apakah ilmu tersebut cocok untuk kita atau tidak, tetapi untuk lebih memastikan ikuti langkah berikut ini:

1. Shalat sunah istikharah 2 rakaat
2. Selesai shalat baca fatihah untuk sang pengijazah 1x lalu nama keilmuan 1x dan yang terakhir baca fatihah 1x untuk diri kita sendiri
3. Baca surah yasin ayat 82 7x {innama amruhu idza…. dst}
4. Baca amalan ilmu tersebut sebanyak 7x dan hitungan yang terakhir anda tahan nafas sekuat anda mampu menahan nya setelah tidak kuat hembuskan dan bernafaslah seperti biasa dan anda rasakan getaran batin anda setelah melakukan amalan ini, jika di hati terasa tenang, damai dan ada hawa semilir atau sejuk yang menerpa tubuh anda maka insya allah ilmu tersebut cocok untuk anda tetapi sebaliknya jika di hati ada perasaan was was atau ke tidak tenangan maka jangan anda amalkan ilmu tersebut karena ilmu itu mungkin saat ini belum cocok untuk anda amalkan.

Kunci semua ilmu yang ada di dunia ini adalah istiqomah atau ajeg. Melakukan secara terus menerus tanpa terputus, mereka yang istiqomah tidak akan pernah merasa terpaksa melakukan sesuatu hal. Istiqomah adalah sebuah karomah tersendiri karena tidak semua orang mampu melakukan nya. Berapa banyak kita dengar keajaiban mereka yang senantiasa istiqomah dalam hidup dan kehidupan nya, sedikit sharing cerita tentang istiqomah: ada seorang wanita yang senantiasa selalu istiqomah melafalkan Bismillahirrohmanirrohim, dalam segala hal selalu di dahului dengan kata bismillah, hal ini membuat sang suami kesal dan ingin member pelajaran dengan menguji istri nya tersebut dengan menitipkan sejumlah uang untuk di simpan, wanita itu lalu menyimpan nya di sebuah kotak kayu di dalam almari kamar nya dan hal ini di ketahui sang
suami.

Pada suatu hari sang suami secara diam diam mengambil uang tersebut tanpa sepengetahuan sang istri lalu pada malam hari nya ia berkata pada istri nya untuk mengambil sejumlah uang yang ia titipkan kepada istri nya tersebut, sang istri segera bergegas mengambil kotak kayu tempat penyimpanan tersebut dan membawa nya kehadapan sang suami, sang suami hanya tersenyum karena ia tau isi kotak kayu tersebut telah di ambilnya. Tepat sesaat sebelum membuka kotak tersebut sang istri yang sentiasa istiqomah mengucapkan “Bismillahirrohmanirrohim” maka saat itu juga Allah langsung memerintahkan malaikat untuk mengganti isi kotak kayu yang kosong tersebut, seketika terbelalak lah sang suami dan ia pun meminta maaf kepada istrinya dan mengakui kesalahan nya. Demikian sedulur semua sedikit sharing cerita tentang sebuah karomah yang nama nya “ISTIQOMAH”

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Comments

  1. nek ada biar suami mau menceraikan kita...ak sangat minta tolong

    ReplyDelete
  2. untuk masalah pribadi harap email saya langsung ke ajibaggus@gmail.com taua sms ke no 081397679029.

    ReplyDelete
  3. Assalamualaikum.mohon ijin dan ijazahnya untuk mengamalkan amalan di blok bapak.tak lupa juga doa restunyaAssalamualaikum.mohon ijin dan ijazahnya untuk mengamalkan amalan di blok bapak.tak lupa juga doa restunya

    ReplyDelete

Post a Comment

tuliskan komentar anda untuk tanya jawab seputar ilmu di atas dan juga silakan menjawab komentar sedulur yang kira2 bisa menjawab isi komentar yang sudah ada.
terima kasih..

Popular posts from this blog

Mantra hipnotis merangsang wanita jarak jauh dan dekat paling ampuh

Mantra mrmbuat Orgasme wanita

Ayat Pucuk APi Neraka Jahanam