KEAJAIBAN SHALAT HAJAT

Oleh : Ki Kolot Paku Alam
Zainal Riyadi
asza84@gmail.com

“Barangsiapa yang mempunyai kebutuhan (hajat) kepada Allah atau salah seorang manusia dari anak-cucu Adam, maka wudhulah dengan sebaik-baik wudhu. Kemudian shalat dua rakaat (shalat Hajat)….” (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah)

“Seorang laki-laki menempuh perjalanan dari Yaman. Di tengah perjalanan keledainya mati, lalu dia mengambil wudhu kemudian shalat dua rakaat (shalat hajat)…. Maka, keledai itu bangun seketika (hidup kembali), lalu mengibaskan kedua telinganya.”(HR Baihaqi)

“Ada seorang yang buta matanya menemui Nabi saw, lalu ia mengatakan, “Sesungguhnya saya mendapatkan musibah pada mata saya, maka berdoalah kepada Allah (untuk) kesembuhanku.” Maka Nabi saw bersabda, “Pergilah, lalu berwudhu, kemudian shalatlah dua rakaat (shalat hajat). Setelah itu, berdoalah….” Dalam waktu yang singkat, laki-laki itu terlihat kembali seperti ia tidak pernah buta matanya.” Kemudian Rasulullah saw bersabda, “Jika kamu memiliki kebutuhan (hajat), maka lakukanlah seperti itu (shalat hajat).”(HR Tirmidzi)

Setiap manusia memiliki kebutuhan dan keinginan, bahkan bisa dikatakan keinginan tersebut selalu ada dan tidak terbatas. Dari mulai keinginan yang dibutuhkan menyangkut dirinya sampai kepada keinginan yang dibutuhkan menyangkut sebuah negara. Bagi yang beriman, segala kebutuhan, cita-cita, harapan, dan keinginan tersebut, tidak serta merta selalu ditempuh melalui jalan usaha secara praktis belaka. Akan tetapi, ia akan terlebih dahulu mengadukannya kepada Allah SWT, sebab Dia adalah Dzat Yang Mahakaya, yang memiliki langit, bumi, dan seluruh alam semesta, Dzat Yang tidak bakhil dalam memberi kepada yang memohon dan meminta kepada-Nya.

Oleh karena itu, Rasulullah saw setiap kali menghadapi kesulitan beliau selalu mengadukannya kepada Allah SWT melalui shalat. Mengadu dan memohon kepada Tuhan yang tidak pernah sekali pun berada dalam lemah dan miskin. Kenapa? Karena shalat adalah jalan keluar bagi mereka yang memiliki kesulitan dan kebutuhan, juga sebagai media dimana seorang hamba mengadukan segala persoalan hidup yang dihadapinya. Di dalam Al-Qur`an, Allah SWT berfirman,

“Dan mintalah pertolongan kepada Tuhanmu dengan melaksanakan shalat dan dengan sikap sabar.” (QS Al-Baqarah [2]: 45)

Shalat hajat, ditetapkan atau disyariatkan yang secara khusus dikaitkan kepada ibadah bagi yang sedang memiliki kebutuhan atau permasalahan. Dan tentunya, ini lebih spesifik dibandingkan dengan shalat-shalat lain dan memiliki suatu keistimewaan sendiri dari Allah dan Rasulullah saw.

Selain itu, shalat hajat merupakan suatu cara paling tepat dalam mengadukan permasalahan yang sedang dihadapi oleh seorang muslim.

Shalat hajat merupakan salah satu jenis shalat yang disyariatkan di dalam Islam. Dasar hukum shalat hajat terdapat di dalam hadits Rasulullah saw. Para sahabat, ulama salaf, dan para shalihin biasa melakukan shalat hajat, terutama ketika mereka memiliki suatu kebutuhan, baik dalam situasi mendesak maupun dalam situasi biasa. Dari beberapa keterangan yang terdapat di kitab-kitab, baik ulama salaf maupun khalaf (kontemporer), shalat ini telah banyak membuktikan keampuhan atau terkabulnya seluruh permohonan dari kebutuhan yang mereka pinta kepada Allah, sebagaimana yang terdapat pada buku ini.

Shalat hajat juga merupakan bagian dari keringanan dan rahmat dari Allah SWT bagi hamba-Nya. Pada praktiknya shalat hajat ini sangat mudah dan bisa dilakukan pada siang hari atau malam, tidak seperti pada shalat-shalat lainnya secara umum. Misalnya, shalat dhuha hanya bisa dilakukan pada saat matahari terbit sampai datangnya waktu zuhur, atau shalat tahajud yang hanya bisa dilakukan pada malam hari.

Sebagai pembuktian atas kebenaran sabda Rasulullah terhadap shalat hajat, tidak terhitung banyaknya orang yang telah mendapatkan keajaiban dan terkabulnya permintaan atau hajat mereka. Bahkan, ada yang mendapatkan keajaiban dengan diturunkan malaikat kepadanya untuk membantu menyelesaikan masalah yang sedang dihadapinya, sebagaimana yang terdapat di dalam bab “Bukti Dan Kisah Nyata Orang-Orang Mendapatkan Keajaiban Shalat Hajat”

SHALAT HAJAT
Shalat hajat ada beberapa macam caranya, antara lain:

Pertama:
Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang melakukan shalat pada hari Kamis empat rakaat (dua salam);
Rakaat Pertama setelah Fatihah membaca Surat Al-Ikhlash (11 kali)
Rakaat Kedua setelah Fatihah membaca Surat Al-Ikhlash (21 kali)
Salam

Rakaat Ketiga setelah Fatihah membaca Surat Al-Ikhlash (31 kali)
Rakaat Keempat setelah Fatihah membaca Surat Al-Ikhlash (41 kali)
Salam

Dan sesudah salam membaca Surat Al-Ikhlash (51 kali), kemudian sujud sambil membaca Ya Allah (100 kali), kemudian memohon apa yang diinginkan. Maka, sekiranya orang yang melakukan shalat tersebut memohon kepada Allah untuk memindahkan gunung niscaya gunung itu akan pindah, dan memohon pertolongan niscaya pertolongan itu akan datang; karena antara dia dan Allah tidak ada hijab, dan Allah swt marah kepada orang yang melakukan shalat ini yang tidak memohon hajatnya kepada-Nya.” (kitab Mujarrabat Imamiyah)

Kedua:
Imam Ja’far Ash-Shadiq (a.s) berkata: “Jika kamu ditimpa persoalan yang sulit, maka hendaknya melakukan shalat dua rakaat ketika matahari tergelincir. Rakaat pertama: bacalah Surat Fatihah, dan Surat Al-Fath: 1-3 ( 1 kali), yaitu:

Bismillâhir Rahmânir Rahîm. Innâ fatahnâ laka fat-han mubînâ. Liyaghfira laka mâ taqaddama min dzanbika wamâ ta-akhkhara wa yutimma ni’matahu ‘alayka wa yahdiyaka shirâthan mustaqîmâ. Wa yanshurakallâhu nashran ‘azîzâ.

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata. Supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta menyerpunakan nikmat-Nya atasmu dan membimbing kamu kepada jalan yang lurus. Dan supaya Allah menolongmu dengan pertolongan yang kuat (Al-Fath: 1-3).

Rakaat kedua: sesudah Fatihah bacalah Surat Al-Ikhlash dan Surat Alam Nashrah (1 kali). (Mafâtihul inân, kunci-kunci surga, hlm 230).

SHALAT ISTIGHFAR
Shalat Istighfar adalah semacam shalat taubat. Manfaat shalat ini dapat menghilangkan kegelisahan dan keresahan dalam hati. Selain itu dapat membuka pintu dan peluang rizki yang tak terduga sebelumnya. Telah banyak kaum mukminin yang mempraktekkannya. Kita bisa praktekan shalat ini di tengah-tengah keluarga kita yang tentunya mendambakan kebahagian di dunia dan akhirat. Shalat ini diajarkan oleh Rasulullah saw dan keluarganya yang suci. Shalat ini bisa dilakukan di siang hari atau malam hari. Shalat ini dan caranya saya kutip dari kitab Mafatihul Jinan, kunci-kunci surga. Dalam kitab ini disebutkan:

“Jika Anda merasa sempit dalam kehidupan, dan sulit menemukan solusi dalam persoalan yang Anda hadapi, maka jangan tinggalkan shalat ini.”

Cara shalat ini: Lakukan shalat dua rakaat, dengan niat memohon ampunan Allah swt. Setiap rakaat sesudah surat Fatihah membaca surat Al-Qadar. Sesudah membaca surat Al-Qadar membaca Istighfar (15 kali), yaitu اَسْـتَغْفِرُاللهَ

Astaghfirullâh
Aku mohon ampun kepada Allah

Bacaan Istighfar ini juga dibaca masing-masing (10 kali) pada setiap ruku’ (sesudah membaca tasbih), i’tidal, sujud (sesudah membaca tasbih), duduk di antara dua sujud, dan duduk untuk berdiri. Sehingga dalam dua rakaat jumlahnya 150 istighfar.

Catatan : Bila anda pernah Melakukan Shalat Tasbih, maka cara pelaksanannya juga sama tapi bacaannya diganti dengan istighfar.

Selamat mencobanya, semoga kita dan keluarga kita dibahagiakan oleh Allah swt, dicurahkan karunia dan rahmat-Nya, dan dijaga dari yang tidak kita inginkan. Amin ya Rabbal ‘alamin. @@@

Comments

Popular posts from this blog

Mantra hipnotis merangsang wanita jarak jauh dan dekat paling ampuh

Mantra mrmbuat Orgasme wanita

Ayat Pucuk APi Neraka Jahanam