Kunci Cepat Merapal Mantra

Kunci Rapal Mantra
Hakekat  Mantra Sebenarnya  mantra tidak punya kekuatan apa-apa. Terbukti bila mantra dibaca oleh  orang awam yang tidak mengerti ilmu mantra, maka tidak akan berefek  apapun kepada dirinya. Cobalah meminta seorang anak kecil menggenggam  gembok lalu suruh membaca mantera Pembuka Gembok tanpa kunci, apakah  dijamin bisa terbuka seketika? Atau cobalah baca mantra kebal, kemudian  iriskan sebilah pisau ditubuh anda, apakah menjamin badan anda akan  kebal? Tentu saja tidak menjamin berhasil! Karena sesungguhnya mantra  juga merupakan sebuah doa permohonan kepada Yang Maha Kuasa. Adapun bila  setelah membaca doa atau mantra lalu terjadi kejadian diluar nalar,  irasional, kemampuan luar biasa, tentunya semua itu terjadi atas  kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa.
Semua  buku doa dan zikir pasti memuat mantra. Setiap orang Islam meyakini  bahwa  ayat suci Al-Quran memang menjadi penawar (obat) dan rahmat bagi  orang-orang beriman (Q.S. Al-Isra:82). Banyak hadist yang menceritakan  tentang ayat suci Al-Quran yang berkhasiat sebagai sarana penyembuhan.  Misalnya surat Al-Fatihah yang oleh seorang sahabat Nabi, bisa digunakan  untuk menyembuhkan orang yang terkena racun ular. Bahkan Ibnul Qayyim,  seorang ulama besar, senantiasa menggunakan surat Al-Fatihah untuk  menyembuhkan berbagai penyakit.Meskipun  tak satupun orang muslim yang meragukan Al-Fatihah, tapi kenyataannya  tidak semua orang bisa mengobati dengan surat Al-Fatihah. Hanya orang  yang mengetahui rahasianya, memenuhi syarat dan mendapat pertolongan  dari Allah-lah yang bisa mengobati dengan Al-Fatihah.Walaupun  belum bisa menggunakan Al-Fatihah sebagai obat segala penyakit, tapi  tak satupun dari umat muslim yang berani meremehkan Al-Fatihah, apalagi  mengatakan bahwa Al-Fatihah tidak manjur. Justru mereka menyalahkan diri  sendiri karena memang dirinya belum ahli mengobati dengan Al-Fatihah.Mantra  tidaklah sepadan jika disandingkan dengan Al-Fatihah, tapi hendaknya  seperti inilah kita menyikapi mantra yang hakikatnya hanya perantara  untuk memohon pertolongan Tuhan.Mantra  yang sahDipandang  dari tujuan permohonan, mantra ada 2 jenis. Pertama, mantra yang  sebetulnya adalah doa permohonan kepada Tuhan. Kedua, mantra yang berupa  kalimat-kalimat untuk menghadirkan atau meminta bantuan kepada arwah  leluhur atau makhluk halus (Jin). Tentu saja mantra jenis kedua ini  sebaiknya tidak digunakan karena haram menurut hukum semua agama.  Merupakan perbuatan menyekutukan Tuhan (syirik).Memang  tidak dipungkiri bahwa banyak juga lafal mantra yang mengandung  kesyirikan, permohonan kepada makhluk halus atau menyekutukan Tuhan.  Namun tidak semua mantra seperti itu. Banyak juga mantra yang  menyandarkan kekuatan kepada Tuhan. Jelas kalimat dan maknanya. Adapula  yang mengandung metafora atau perumpamaan, namun bila mau belajar maka  akan dimengerti juga maknanya.Mensikapi  hal ini maka harus bijaksana. Bahkan Nabi Muhammad SAW sendiri sangat  bijaksana dalam hal ini. Di dalam sebuah hadist Abu Dawud diriwayatkan  bahwa ada seorang yang datang kepada Nabi Muhammad saw, dan bertanya:  “Pada masa jahiliyah dahulu kami memakai mantra, bagaimanakah itu ya  Rasul Allah?” Jawab Nabi: “Bawa kemari mantera kamu itu, kalau tidak ada  perkara-perkara syirik didalamnya, maka tidak mengapalah.”Ini  artinya sebelum mengatakan halal-haram, ada baiknya ditelaah terlebih  dahulu. Jangan asal “pukul rata”.Laku  TirakatBerbagai  bentuk laku tirakat dalam Mantra seperti puasa mutih dan lain  sebagainya memang tidak ditemukan dalam hadis. Karena ini caranya orang  daerah berpuasa. Misalnya di daerah Jawa dikenal puasa Mutih, Patigeni,  Ngrowot, Ngasrep dan lain-lain. Mensikapi hal ini juga perlu dikaji  dengan bijaksana. Mana yang diperbolehkan mana yang diharamkan.Perlu  diketahui bahwa setiap amal perbuatan yang tidak menyalahi hukum  syarak, tidak berlawanan dengan nash (kitab Allah dan Sunnah Rasul), dan  tidak mendatangkan akibat buruk, tidaklah termasuk bid’ah. Jadi selama  perbuatan tidak merugikan orang lain dan dirinya sendiri, dan bahkan  mendatangkan manfaat dalam kehidupan ini, maka ia bukan bid’ah.Mantra tak ubahnya seperti doa-doa  khusus. Contoh dalam islam, ada doa-doa yang diajarkan para nabi dan  ulama untuk keperluan-keperluan khusus seperti kerezekian, menyembuhkan,  menangkal wabah, mengusir jin pengganggu dan sebagainya. Bedanya,  mantra yang diajarkan oleh para leluhur lebih mudah dipahami karena  menggunakan bahasa daerah setempat dan sedikit bahasa arab. Sedangkan  isi dari tujuan mantra tetap memohon kepada Tuhan.Mantra itu bekerja. Hitam atau putih,  sama saja.
Memiliki perwatakan dan tugas tertentu di dunia.
Tidak pernah mengingkari, selama tinggal di jiwa yang mengakui.
Ia bersumber dari sebentuk zat yang tidak pernah dapat dimengerti dan  mustahil untuk dijelajahi.
Diwariskan turun temurun, awalnya secara lisan kemudian dituliskan.
Dari sebuah zaman, ketika manusia masih menghormati dan bersekutu dengan  alam sekitarnya.
Terlahir dari rasa ingin tahu tentang misteri hidup dan asal muasal  kehidupan.
Bermula dari sebuah pencarian tentang hakekat ingsun sejati, sedulur  sejati, dan sukma sejati.
Diturunkan oleh wahyu sejati dan dititahkan melalui sabda  sejati. Ia abadi.
(Ki Agung Pranoto).Hampir  setiap Ilmu Spiritual dan ilmu kedigdayaan pasti memiliki Mantra.  Bahkan semua doa pasti memuat mantra. Karena Mantra adalah suatu bentuk  permohonan. Sebagai sarana permohonan kepada Yang Maha Kuasa untuk  bermacam-macam tujuan tertentu dari sang pembacanya.Mantra  berasal dari bahasa Sanskerta yaitu MAN yang artinya PIKIRAN, dan TRA  yang berarti PEMBEBASAN. Jadi Mantra adalah kegiatan membebaskan  pikiran. Ketika seseorang sedang membaca mantra maka disaat itu juga  selain sedang menjalin komunikasi dan permohonan kepada Yang Kuasa,  mantra dengan kata yang ber-rima memungkinkan orang yang membaca mantra  semakin rileks dan masuk pada keadaan hening, suwung atau trance.Dari  kehendak Yang Maha Kuasa dan keadaan suwung itulah akan terjadi  keajaiban-keajaiban suatu mantra.Jadi  Mantra adalah susunan kata yang berunsur puisi (rima dan irama) yang  diyakini dapat menghasilkan energi ghaib jika diucapkan oleh orang yang  menguasai ilmu mantra. Biasanya diucapkan oleh dukun, pawang,  spiritualis, atau orang yang telah mengetahui tatacara dan syarat untuk  menggunakan mantra tersebut.Asal  mula mantra umumnya diperoleh dari ilham atau diciptakan oleh seorang  dukun atau guru spiritual yang mumpuni. Terlahir dari rasa ingin tahu  tentang misteri hidup dan pencarian tentang hakekat kesejatian. Berawal  dari keyakinan adanya Yang Maha Kuasa maka lahirlah rapal Mantra sebagai  suatu bentuk sarana permohonan.Ada  bermacam-macam bentuk mantra, yaitu mantra suara, mantra gambar (rajah,  wafaq dll), Mantra yang dimasukan dalam benda (keris dll), ada mantra  yang dirupakan dengan gerak dan ada pula mantra dalam bentuk upacara  tertentu.Istilah  Mantra lebih dikenal dalam tradisi Hindu dan Budha disebut Mantra  Galib, di Arab disebut Doa atau Ru’yah. DiJawa disebut Donga, Rapal atau  Aji-aji. Sebenarnya semua sebutan tersebut memiliki kesamaan makna.Mantra  memang memiliki keunikan dan ciri khas dibanding dengan lafal Doa pada  umumnya. Kalimat mantra kaya dengan metafora dengan gaya bahasa yang  hiperbola. Sebagian mantra ada yang menggunakan bahasa yang sulit untuk  dipahami. Bahkan adakalanya, sang perapal sendiri tidak memahami arti  sebenarnya mantra yang dibacanya. Dia hanya memahami kapan dan bagaimana  mantra tersebut dibaca dan untuk apa tujuannya. Hanya orang yang ahli  mantra (para pinisepuh mantra) saja yang bisa mengerti bahasa  mantra secara sejati.Sebagian  penggunaan mantra juga sangat sakral dan mistis. Mantra tidak boleh  diucapkan sembarangan, karena bacaannya dianggap keramat. Misalnya pada  Mantra Pengusir Makhluk Halus, para guru melarang untuk membacanya  didekat anak kecil dan ibu yang sedang hamil. Karena bisa mempengaruhi  kesehatan janin yang sedang dikandungnya.Mantra  bukan hanya sekedar ilmu Sugesti. Atraksi-atraksi supranatural yang  sering kita lihat seperti debus, ilmu kekebalan, atau ilmu gendam dan  pelet, diakui atau tidak, sungguh-sungguh efek yang dihasilkan dari  kekuatan ghaib dari pembacaan mantra. Sugesti hanya bisa mempengaruhi  pikiran dan kondisi perasaan, tapi tidak bisa mengubah metabolisme  tubuh. Contoh, sugestikan diri anda bahwa api tidak panas dan tidak  menghanguskan, kemudian jilatlah dengan lidah sebuah lempengan besi  membara dari seorang pande besi. Apa yang terjadi?!Mantra  hanya akan bekerja di tangan orang yang telah menjalani penempaan batin  melalui berpuasa, semedhi atau tirakat lainnya. Tanpa dasar itu,  alaunan mantra hanya seirama dengan sebuah bacaan sastra. Seolah tidak  mengandung apa-apa.Dari  generasi ke generasi mantra diwariskan. Tetap sama baik format maupun  bahasanya. Mencari orang yang berniat membaca dan menerapkannya.  Menunggu dengan penuh kesabaran dibalik pintu dan jendela. Beredar tanpa  kasak kusuk. Dan suatu saat kembali dianut seseorang. Mantra akan  selalu abadi.

Comments

Popular posts from this blog

Mantra hipnotis merangsang wanita jarak jauh dan dekat paling ampuh

Mantra mrmbuat Orgasme wanita

Ayat Pucuk APi Neraka Jahanam