Tahapan - Tahapan Menembus Dimensi alam Jin
TAHAPAN MENEMBUS DIMENSI ALAM JIN
Banyak orang
yang ingin menembus alam jin, atau mengundang mereka. Ternyata, untuk
mewujudkan impian ini bukanlah pekerjaan mudah. Ada tahapan-tahapan yang
harus kita kuasai, sebelum kita memulai ritual memembus alam jin.
Seperti apakah itu…?
Budaya hidup
yang Hedonis yang menitikberatkan pada kepuasaan materi, pada akhirnya
turut menggiring manusia untuk selalu mengedepankan rasionalitas dalam
ukuran akal semata. Pemahaman ilmu batin atau keparanormalan menjadi
terabaikan, sebab bidang ilmu ini dianggap tidaklah memenuhi ukuran
aspek materialistik. Akibatnya, adat leluhur kian terkikis, bahkan
cenderung dilupakan. Norma-norma ajaran nenek moyang, misalnya saja
ajaran para Wali, sudah mulai pudar dan dianggap usang.
Seiring
dengan terjadinya kecenderungan itu para ahli khoarik, pertapa dan ahli
batin lainnya mulai sulit dicari. Hal ini memang seiring dengan
perkembangan zaman yang lebih terfokus pada hal yang bersifat teknologi,
iptek, ata sayen. Sementara aspek-aspek keilmuan di luar itu hanya
dianggap takhyul, atau bahkan dongeng isapan jempol.Kendati demikian,
sebentuk keyakinan masih tetap saja muncul di hati para pencari ilmu
bersifat batiniah. Mereka masih punya rasa percaya diri untuk mencari
suatu kemaslahatan tentang ilmu Allah SWT, dalam mengarungi kebesaranNya
lewat kehidupan makhluk tak kasat mata.
Hanya saja dalam merilis ilmu supranatural di zaman sekarang memang tak semudah seperti yang kita bayangkan. Walau dalam kenyataannya banyak jasa paranormal yang memberikan layanan khusus seputar ilmu supranatural, namun semuanya lebih terfokus kearah produk jadi atau instan, bukan mengarah ke jalur olah batin yang pada intinyab mengajarkan bagaimana kita bisa dekat dengan mereka, para makhluk yang ada dalam di mensi lain.
Lewat pemahaman ahli Al-Hikmah, sesungguhnya di zaman melinium akhir seperti sekarang ini, amatlah sulit mencapai puncak keberhasilan dalam mengolah batin secara akurat. Mengapa? Sebab di samping kita hidup di era yang penuh akan godaan duniawi yang stiap saat selalu kita lihat dan begitu memikat, di sisi lainnya faktor penghayatan terhadap ilmu juga semakin kurang menunjang. Contoh kasus paling rumit sepeti susahnya mencari guru spiritual. Ditambah lagi sulit mencari tempat-tempat yang sepi dan tenang untuk berkhalwat, sebab kini hampir semua tempat sudah mulai ramai, sehingga ketenangan batin kita mudah terganggu karenanya.
Dalam hal
keyakinan, semangat dan penghayatan dalam hal ilmu supranatural di masa
kini semakin dangkal, bahkan cenderung dianggap remah. Padahal, inilah
salah satu faktor penentu dalam menapaki ilmu bersifat kebatinan, yang
pada akhirnya seringkali gagal di tengah jalan.
Sebagai suatu pemahaman, kunci dasar untuk bisa menguasai bermacam sifat supranatural terdiri dari tiga bagian, yaitu: semangat dan keyakinan, guru pembimbing, dan pengontrolan hati.
Sebagai suatu pemahaman, kunci dasar untuk bisa menguasai bermacam sifat supranatural terdiri dari tiga bagian, yaitu: semangat dan keyakinan, guru pembimbing, dan pengontrolan hati.
SEMANGAT DAN KEYAKINAN
Untuk memulai menjadi seorang suprantural, kita dituntut agar terus bersemangat secara alamiah tanpa ada perasaan terbebani maupun keterpaksaan. Makna semangat dan keyakinan ini terbagi menjadi dua hal, yakni yang keluar dari pikiran atau kemudian menjelma menjadi semangat, dan yang keluar dari sifat hati yang kemudian berwujud menjadi keyakinan.
Untuk memulai menjadi seorang suprantural, kita dituntut agar terus bersemangat secara alamiah tanpa ada perasaan terbebani maupun keterpaksaan. Makna semangat dan keyakinan ini terbagi menjadi dua hal, yakni yang keluar dari pikiran atau kemudian menjelma menjadi semangat, dan yang keluar dari sifat hati yang kemudian berwujud menjadi keyakinan.
Semangat
yang berada dalam pikiran biasanya hanya ada di permukaan atau dzohir
saja, dan seterusnya akan menjadi suatu kegagalan, jika hal ini tidak
dilandasi dengan adanya keyakinan yang kuat dalam hati sanubari kita.
Sebagai contoh, kita disuruh menjalankan puasa dan wiridan selama 7 hari
berturut-turut. Jika kita hanya punya semangat tapi tidak punya
keyakinan, maka kita akan ragu dan selanjutnya kegagalanlah yang kita
hadapi. walnya kita memang bersemangat, namun setelah menjalani dua
malam berturut-turut dan kelelahan serta kejenuhan mulai terasa, maka
seketika pikiran kita menjadi kacau, rasa capek, malas, takut, lapar dan
lain sebagainya akan mudah mempengaruhi organ tubuh kita sehingga niat
membatalkan puasa ini akan mudah sekali kita jumpai.
Sedangkan “semangat yang keluar dari sifat hati” atau keyakinan, biasanya akan terus dijaga oleh seorang supranaturalis sejati. Sebab, rasa tanggungjawab untuk sampai mengakhiri masa ritual lebih diutamakan, sehingga hawa pikiran negative bisa ditutup dengan serapat-rapatnya.
GURU PEMBIMBING
Dalam memahami ilmu supranatural, guru pembimbing sangat berperan dalam menentukan suatu keberhasilan ilmu bagi anak didiknya. Disamping sang guru bisa mengarahkan tentang sebuah arti keyakinan, sang guru juga bisa memberi kesemangatan secara akurat sehingga sang murid akan mudah mengikuti jejak atau ajaran-ajarannya.
Dalam memahami ilmu supranatural, guru pembimbing sangat berperan dalam menentukan suatu keberhasilan ilmu bagi anak didiknya. Disamping sang guru bisa mengarahkan tentang sebuah arti keyakinan, sang guru juga bisa memberi kesemangatan secara akurat sehingga sang murid akan mudah mengikuti jejak atau ajaran-ajarannya.
PENGONTROLAN HATI
Bila seorang supranatural sudah bisa memahami tentang makna semangat, keyakinan dan penghayatan ilmu yang diberikan lewat bimbangan guru spiritualisnya, maka sang supranaturalis tadi tinggal mengolah keyakinannya sendiri dengan terus mengontrol kepekaan hati sehingga apa yang diinginkannya akan mudah tercapai.
Bila seorang supranatural sudah bisa memahami tentang makna semangat, keyakinan dan penghayatan ilmu yang diberikan lewat bimbangan guru spiritualisnya, maka sang supranaturalis tadi tinggal mengolah keyakinannya sendiri dengan terus mengontrol kepekaan hati sehingga apa yang diinginkannya akan mudah tercapai.
Nah, sebagai penghayatan yang lebih luas tentang seputar ilmu supranatural, berikut ini Penulis akan membeberkan rahasia menembus dimensi alam jin. Hanya saja, dalam pembedaranya nanti, penulis akan memaparkan lewat tahapan demi tahapan. Maksudnya tiada lain agar bagi mereka yang suka akan dunia mistik, bisa dengan mudah memahaminya. Seperti apakah tahapannya? Inilah uraian selengkapnya…:
Lewat pemahaman yang disarikan dari kitab Manba’u Usulul Hikmah Bimuallif, karangan Imam Ali Albuny, diterangkan sebagai berikut:
Bahwa setiap manusia yang menginginkan berjumpa atau masuk ke alam bangsa jin, maka dia harus bisa melewati dua alam terlebih dahulu, yaitu: Alamul Ahmar dan Alamul Abdul Jumud.
Di samping
hal tersebut, kita juga harus bisa memahami tentang pintu-pintu gaib
yang bakal kita tempuh atau kita lalui. Mengapa? Sebab, sedikit saja
kita salah jalan, bukan bangsa jin (dalam hal ini yang dimaksud adalah
Jin Muslim-Pen) yang bakal kita temui, melainkan bangsa alam lain yang
samar-samar dan tak kasat mata. Walhasil, bukan keinginan kita yang akan
tercapai, melaikan kefatalan dan tipu muslihat dari bangsa gaib yang
menyesatkan itu yang akan kita terima.
Mengenai arti alam sendiri, jauh-jauh para ulama sudah menuliskannya di beberapa kitab. Salah satunya seperti pendapat dari Imam Bujeremi, dalam kitabnya “IQNA”. Imam Bujeremi menuliskan beberapa tingkatan alam yang terdiri dari makhluk tak kasat mata, dimulai dari alam manusia, Ahmar, Abdul Jumud, Ahyar, Jin, Azrak, Khoarik, Thurobi, Barri, Adli, Sama’, Majazi, Malaikat, Jabarut, Qolam, dan Arsy.
Nah, dari
kehidupan makhluk-makhluk yang berada di alamnya masing-masing, manusia
bisa saja menemui atau menembus ke salah satu alam yang diinginkan bila
manusia itu sendiri memang sudah cukup ilmu dan pengetahuan untuk
menembusnya.
Mari kita kembali ke tahapan menembus dimensi alam jin. Lewat pembedaran yang sama dari kitab “Manba”u Usulul Hikmah”, dijabarkan bahwa siapapun orangnya bisa menembus dimensi alam jin apabila manusia itu sendiri sudah menguasai dua alam sebagai tingkatan alam dibawahnya, yakni alam Ahmar dan alam Abdul Jumud.
Mari kita kembali ke tahapan menembus dimensi alam jin. Lewat pembedaran yang sama dari kitab “Manba”u Usulul Hikmah”, dijabarkan bahwa siapapun orangnya bisa menembus dimensi alam jin apabila manusia itu sendiri sudah menguasai dua alam sebagai tingkatan alam dibawahnya, yakni alam Ahmar dan alam Abdul Jumud.
Alam Ahmar:
Sebuah alam yang dihuni jutaan makhluk tak kasat mata yang menguasai
bumi dan lautan. Ahmar juga disebut dengan istilah “Bangsa Lelembut”
yang masih keturunan dari bangsa manusia lewat silsilah Anfus, anak dari
Nabiyullah Syiet, yang diturunkan lewat zaman sanghiyang. Yang termasuk
ke dalam golongan penghuni Alam Ahmar ini adalah: Nyi Roro Kidul, Dewi
Lanjar, dan seluruh wadya balanya.
Abdul Jumud:
Sebuah alam yang dihuni oleh bangsa makhluk tak kasat mata yang
menguasai bumi, batu dan pepohonan. Abdul Jumud disini disebut juga
dengan istilah “Dedemit”. Mereka juga masih keturunan bangsa manusia
dari zaman Togog. Contohnya seperti: Kuntilanak, Memedi, Perkayang dan
lain sejenisnya.
Nah, untuk bisa menguasai kedua alam ini, di setiap akan ritual menembus dimensi alam jin, siapkan sesaji berupa: bunga setaman, melati, mawar dan kelapa hijau. Hal seperti ini ditunjukkan untuk menghormati bangsa Ahmar sebagai wasilah jalannya.
Sedangkan untuk melewati alam bangsa Abdul Jumud disarankan agar membakar madat apel jin di awal mau memulai ritual. Niscaya bangsa Abdul Jumud ini akan paham dan tidak mengganggu prosesi ritual yang kita jalankan.
Untuk
membuka pintu alam jin sendiri, salah satu rituanya adalah dengan
menaburkan terus kemenyan putih yang sudah dihaluskan secara terus
menerus. Hanya saja dalam pengenalan menembus alam jin harus sangat
hati-hati. Terutama siapa nama dari jin itu sendiri yang akan kita
temui.
Di sisi lain, kita sebagai manusia haruslah tahu, kapan waktunya kita menjalankan ritual, dengan ayat apa kita memanggil, lewat pintu mana kita masuk, dan permohonan apa yang kita inginkan. Sebab bangsa jin tidak seperti bangsa manusia pada umumnya. Mereka selalu memakai aturan dan tatakrama yang penuh akan kedisiplinan. Mereka juga bisa dikatakan sangat temperamental dan mudah tersinggung apabila kita bangsa manusia tidak bisa memahami watak dari sifat mereka.
Sebagai suatu kewaspadaan, bangsa jin disini terbagi menjadi dua golongan, yaitu Abyad dan Aswad (Jin Putih/Muslim dan Jin Hitam/Kafir). Di samping itu bangsa jin terdiri dari empat sifat perilaku, tergantung dari alam yang ditempatinya, yakni: tanah, air, bangunan, dan awang-awang (angkasa).
Dari empat sifat yang menjadi tempat tinggal mereka, semua mempunyai perbedaan dalam menerima kita manusia, baik dari segi pemanggilan, ayat atau amalan yang dibaca, maupun sesaji ritual yang disajikan untuk mereka.
Apabila kita
tidak memahami secara mendetil tentang ritual untuk menembus ke alam
mereka, golongan bangsa Jin Hitam atau Jin Kafir-lah yang akan berperan
untuk menemui kita dengan seribu tipu daya yang menyesatkan. Misalnya
saja, kita akan diming-imingi kekayaan, harta karun, bisa menarik pusaka
dan lain-lain perkara musykil yang tidak bisa diterima akal.
Intinya,
pikiran kita akan terus dicecoki oleh bermacam hayalan yang menggiurkan.
Ucapan kita jadi ngelantur, mudah emosi, mudah tersinggung, senang
menutup diri dalam kamar, suka melamun dan tidak menerima akan nasehat
apapun dari orang lain.
Bukan hanya itu saja, golongan jin hitam atau Jin Kafir juga akan terus menjumpai kita dengan taktik berupa kelembutan, serta berperan dalam kebaikan, seperti halnya figure guru gaib yang benar-benar mau mengajarkan seluruh ilmunya kepada kita. Nah, bila sudah seperti ini jadinya, kita sudah melenceng jauh dari jalan yang sebelumnya kita harapkan. Lebih fatal lagi, kita bisa melenceng dari akidah beragama (Islam)
Sekedar
tips, apabila dalam suatu ritual yang kita jalani selama ini, seringkali
didatangi makhluk-makhluk dari dimensi lain, maka cobalah perhatikan
kedatangan mereka. Apabila makhluk lain alam ini datang menjumpai kita
dari arah depan, belakang, samping kanan atau kiri, maka janganlah
digubris kedatangannya. Sebab cara kedatangan mereka seperti itu sudah
jelas menunjukkan bahwa mereka berasal golongan bangsa jin hitam atau
Jin Kafir.
Kitab Manba’u Usulul Hikmah sendiri mengupasnya, “Jangan sesekali Anda percaya akan tipu muslihat dari beragam makhluk gaib yang datang dari arah empat penjuru. Sesungguhnya, hanya satu arah yang mereka lewati sebagai teman kita yang benar, yaitu lewat arah atas.”
Kitab Manba’u Usulul Hikmah sendiri mengupasnya, “Jangan sesekali Anda percaya akan tipu muslihat dari beragam makhluk gaib yang datang dari arah empat penjuru. Sesungguhnya, hanya satu arah yang mereka lewati sebagai teman kita yang benar, yaitu lewat arah atas.”
Lewat pembedaran salah satu tahapan ini, tentu diharapkan akan bisa menjadi bahan intropeksi kita bersama, bahwa sejatinya tidak ada ilmu yang bersifat instant dimuka bumi ini, kecuali kita sendiri mau berusaha dengan sungguh-sungguh untuk menguasainya.
Nah, untuk
tahap terakhir dalam menembus dimensi alam jin, pelajarilah
ayat-ayat,ajian, atau amalan pemanggilan secara matang. Sebab,
kesemuanya itu akan menentukan suatu pilihan kita untuk bisa memilih,
siapa (maksudnya bangsa jin-Pen) yang akan kita temui kelak.
Sebagai bahan dasar, pelajari arti, naktu, huruf, angka, rujukan dan dari mana sumbernya. Bisa juga lewat rahasia huruf Abajadun. Sebab rahasia huruf, Abajadun, memuat 99 keistimewaan, yang mana salah satunya termasuk dari rahasia alam jin itu sendiri. Seperti contoh, huruf Alif yang mempunyai angka 1. Penjaga dari huruf Alif ini adalah malaikat bernama Tholthobausin, dari bangsa gaibnya bernama Ahmar. Ayat dari Alif sendiri adalah Al-Quddus. Dari bangsa gaib yang bernama Ahmar ini sudah jelas masuk dalam katagori huruf Alif.
Jadi pada intinya, apabila kita ingin menembus alam Ahmar atau alam lelembut, maka perbanyaklah dengan membaca ayat Al-Quddus, untuk bilangan angka 1 yang terdapat dalam huruf Alif. Hal itu menunjukkan nama yang dituju, seperti nama Ibu Ratu Kidul jatuh pada naktu: Ya Adzim. Bila ingin memanggil beliau, gabunglah dua asma’ Ahmar dan dan nama Ibu Ratu: Al-Quddus Ya Adzim…dan seterusnya.
Comments
Post a Comment
tuliskan komentar anda untuk tanya jawab seputar ilmu di atas dan juga silakan menjawab komentar sedulur yang kira2 bisa menjawab isi komentar yang sudah ada.
terima kasih..