Hakikat Dari Mimpi
HAKIKAT MIMPI
Assalamu ‘alaikum Wong Alus,,,
Mohon maaf jika sapaan ini membuat aki merasa terganggu.sekali lagi saya sampaikan salam sejahtera buat aki dan para sahabat yang lain,Boleh kan ki ,,,,?jika saya punya pertanyaan dan ini sebetulnya merupakan sebuah cerita dalam mimpi saya dan mohon diterawang mengenai hal ini ada baiknya buat saya sperti apa?dan jika ada buruknya buat saya ,saya harus bagaimana untuk lebih baiknya?Mohon penjelasan dan jawaban nya,terima kasih atas segala perhatian dan balasannya,Wasssalmu ‘alaikum.
Mohon maaf jika sapaan ini membuat aki merasa terganggu.sekali lagi saya sampaikan salam sejahtera buat aki dan para sahabat yang lain,Boleh kan ki ,,,,?jika saya punya pertanyaan dan ini sebetulnya merupakan sebuah cerita dalam mimpi saya dan mohon diterawang mengenai hal ini ada baiknya buat saya sperti apa?dan jika ada buruknya buat saya ,saya harus bagaimana untuk lebih baiknya?Mohon penjelasan dan jawaban nya,terima kasih atas segala perhatian dan balasannya,Wasssalmu ‘alaikum.
Dalam sebuah mimpi saya diajak seorang
PUTRI lengkap dengan mahkota layaknya PUTRI / RATU”isi ajakannya :NO
ANGGER KOWE PENGEN MULYA URIPE NANG ALAM DUNIA LAN AHIRAT AYO MELU
AKU,nah dalm ajakannya itu saya digandeng dengan tangan kananNYA
kemudian saya berjalan kesuatu tempat yang TINGGI tidak terasa perjalann
tersebut sampailah saya di puncak gunung Kemudian saya disuruh DUDUK
seperti duduknya antara dua sujud dalam sholat setelah DUDUK saya
disuruh SUJUD sambil memejam kan MATA setelah bangun dari SUJUD saya
duduk menghadap kedepan suasana jadi berubah menjadi HAMPARAN AIR yang
BENING padahal tadinya yang saya lihat itu hanya perbukitan dan lembah
ta[pi setelah saya bangun dari SUJUD semua jadi berubah jadi HAMPARAN
AIR YANG BENING DI SEKELILING GUNUNG yang saya duduki dipuncaknya tersebut.Mohon penjelasan atau penapsiranNYA .
Yth sdr Nano Karsono:
Sebelum menjawab pertanyaan Anda, marilah kita telusuri hakekat mimpi agar bisa menjadi pembelajaran hidup bagi kita semua. Mari kita awali artikel ini dengan pertanyaan, apa sebenarnya mimpi itu?
Sebelum menjawab pertanyaan Anda, marilah kita telusuri hakekat mimpi agar bisa menjadi pembelajaran hidup bagi kita semua. Mari kita awali artikel ini dengan pertanyaan, apa sebenarnya mimpi itu?
Mimpi adalah gambaran-gambaran yang
dialami seseorang di saat dia tertidur. Mimpi bersifat irasional karena
diluar kendali kesadaran kita. Beda dengan meraga sukma dimana kesadaran
masih mengontrol perjalanan sukma keluar dari tubuh dan berkelana
sesuai dengan yang dikehendaki, di dalam mimpi kita tidak mengontrol
gerakan mental apapun. Jadi kita hanya menerima dengan pasif apa yang
nanti kita alami saat tidur.
Mimpi dikirim kepada kita dari alam gaib.
Mimpi adalah suara-suara dari alam bawah sadar kita. Kadang ia
memberikan petunjuk atau peringatan yang perlu ditafsirkan/ditakwilkan
secara benar, namun kadang mimpi hanya gangguan batin dan jiwa yang
harus dilepaskan dalam mekanisme hidup agar tetap normal dan tenang.
Mimpi juga merupakan kenangan indah atau sedih yang sudah lama
terpendam.
Karena dikirim dari alam gaib, masalahnya
sekarang adalah dari siapa mimpi itu dikirim? Langsung dari Tuhan Yang
Maha Kuasa? Atau dari Iblis dan anak cucunya? Atau suara dari diri
sejati kita sendiri? Bagaimana membedakan kiriman antara Tuhan, Iblis
atau diri sejati kita?
Dalam sejarah risalah kenabian, mimpi
adalah pesan-pesan Ilahi yang ditujukan untuk merubah peradaban. Pesan
ini dikirim kepada pribadi yang siap untuk menerima pesan itu dan
menafsirkan pesan itu secara benar. Pribadi para nabi sepanjang masa,
kita tahu, adalah pribadi-pribadi yang siap untuk berjuang membela
keyakinan dengan teguh dan gigih. Kalau dia sudah percaya bahwa pesan
itu langsung dari Ilahi, maka dia tidak ragu-ragu untuk melangkah.
Mimpi Nabi Ibrahim A.S tentang perintah
untuk mengorbankan anaknya, kepatuhannya kepada kehendak Allah SWT dan
kemauannya untuk menyerah kepada keimanan mutlak pada Sang Pencipta
menjadikannya sebagai muslim sejati pertama dan juga bapak para nabi.
Tafsiran yang benar tentang mimpi raja Mesir oleh Nabi Yusuf A.S
menyelamatkan bangsa Mesir dan Bani Israil dari kelaparan dan kematian.
Mimpi Nabi Muhammad SAW menandai diawalinya penurunan wahyu Al Qur’an.
Pengetahuan dan pemahaman tentang mimpi
memang merupakan kebutuhan setiap orang yang berkeinginan untuk
mendapatkan petunjuk langsung dari-NYA. Fakta ini telah lama diketahui
oleh para nabi dan para wali dan juga orang-orang waskita sepanjang
masa. Namun demikian, tidak semua mimpi bisa ditafsirkan secara gampang.
Pesan-pesan melalui mimpi tidak jarang justeru kita temukan sumbernya
adalah setan sehingga menyesatkan. Bisa jadi juga mimpi merupakan ‘bunga
tidur’ karena bersumber dari masalah-masalah fisik dan psikologis
emosional. Oleh karena itu dibutuhkan satu kunci yang benar agar kotak
pandora misteri mimpi bisa dibuka dan dibaca secara benar.
Penafsiran mimpi membutuhkan pengetahuan
luas, kepekaan batin dan kewaspadaan yang tinggi agar tidak terjebak
pada kesalahan dan sikap sok tahu. Dalam pemahanan awam sumber mimpi
bisa digarisbawahi sebagai berikut:
1. Mimpi yang baik berasal dari Allah yang Maha Baik. Ini semacam wahyu untuk menyampaikan kabar gembira dan peringatan.
2. Mimpi yang mengelabui atau membohongi kita, yang berasal dari Iblis dan sekutunya juga bisa jadi berasal dari nafsu dan ego kita sendiri.
3. Mimpi yang berasal dari suara diri sejati/aku sejati/ruh kita.
1. Mimpi yang baik berasal dari Allah yang Maha Baik. Ini semacam wahyu untuk menyampaikan kabar gembira dan peringatan.
2. Mimpi yang mengelabui atau membohongi kita, yang berasal dari Iblis dan sekutunya juga bisa jadi berasal dari nafsu dan ego kita sendiri.
3. Mimpi yang berasal dari suara diri sejati/aku sejati/ruh kita.
Bila kita telaah lebih jauh, dari sisi
hakikatnya, MIMPI ITU SEMUA BERASAL DARI SANG PENCIPTA. Sebab bukankah
Iblis itu sesungguhnya juga ciptaan-NYA? Tidak hanya kebaikan, bukankah
keburukan dan kejahatan itu juga sumbernya dari-NYA? Bukankah surga dan
neraka itu juga ciptaan-NYA?
Sehingga kita bisa menyimpulkan dengan
skala yang paling luas bahwa semua pesan yang ada di dalam mimpi itu
tetap bisa ditafsirkan sebagai sebuah pesan dari Sang Maha Pencipta dan
Yang Maha Mencintai agar kita melakukan sesuatu. Apakah itu kita harus
waspada, hati-hati dan menjalankan pesan itu secara bijaksana.
Maka mimpi adalah teguran atas perbuatan
jelek yang kita lakukan, atau sebuah pesan bahwa tindakan kita yang kita
yakini benar itu ternyata salah/keliru. Mimpi juga merupakan bimbingan
spiritual tertentu akan datangnya petunjuk yang baik yang harus kita
jalankan dengan ikhlas. Mimpi juga terkadang merupakan pesan akan
datangnya bahaya sehingga kita bisa menghindarinya. Ini yang dimaksud
dengan Rasulullah SAW bahwa “Mimpi yang benar (dimaknai oleh penerimanya
pen.) adalah salah satu dari empat puluh enam cabang kenabian.”
Kita juga diperingatkan akan banyaknya
mimpi yang kacau yang sumbernya dari nafsu dan ego. Sebagaimana
disampaikan oleh Rasulullah SAW: “seiring dengan dekatnya hari akhir,
mimpi-mimpi akan menjadi kacau. Mimpi yang paling benar adalah mimpi
orang-orang sholeh. Jadi jika seseorang melihat mimpi yang tidak
disukainya, maka hendaknya ia tidak boleh menuturkannya pada orang lain
dan ia harus segera meninggalkan tempat tidurnya untuk menunaikan
sholat” karena”Tali yang terbaik adalah keteguhan dalam beragama”
Kalau di hari akhir, mimpi-mimpi manusia
semakin kacau. Lantas bagaimana dengan sejarah mimpi yang pertama kali?
Sejarah mimpi yang pertama kali ada di dunia ini dialami oleh Nabi Adam
A.S. Yaitu saat Allah SWT berkata pada Adam: Pernahkan engkau melihat di
antara ciptaan-KU sesuatu yang menyerupaimu? Adam menjawab, “Tuhanku,
Engkau telah merahmatiku dan memuliakan aku di antara ciptaan-MU dan aku
belum pernah melihat sesuatu yang menyerupaiku. Ya Allah, anugerahi aku
seorang teman agar aku dapat merasakan ketentraman bersamanya, dan kami
akan menyembahmu dan mengagungkan-MU bersama.”
Allah Yang Maha Pengabul Doa kemudian
menjawab doa Adam saat ia tidur. Dalam mimpinya, DIA memperlihatkan Hawa
kepadanya dan saat Adam terbangun, ia sudah melihat Adam duduk di
depannya. Inilah Kemahakuasaan-NYA, menciptakan Hawa dari tulang rusuk
Adam dan membuat bentuknya menyerupai Adam, yaitu berbentuk manusia.
Bukan bentuk Malaikat, Jin, Bidadari atau makhluk yang lain.
Yth sdr Nano Karsono:
Anda bertemu dengan Ratu atau Raja di
dalam mimpi. Bersyukurlah sebab Anda telah bertemu dengan apa yang
selama ini Anda cari dan Anda dambakan. Sang Ratu yang Anda lihat di
dalam mimpi itu adalah gambaran wujud Tuhan. Sebab Raja Sejati
sesungguhnya DIA.Jika di dalam
mimpi, Anda dibimbing untuk menjalankan sholat itu berarti Anda diminta
untuk terus tekun melaksanakan sujud. Yaitu Menghadapkan diri,
menyerahkan sepenuhnya diri dan ego kita pada-NYA. Jika Anda melihat
dalam mimpi itu, sang Ratu itu senang dan tersenyum maka berarti IA
ridho pada Anda. Jika sang Ratu itu cemberut, maka berarti anda ditegur
olehnya agar tidak lalai mengerjakan sholat dan agar anda semakin taat
menyembah-NYA.
Bila dalam mimpi itu ada air yang tenang,
maka itu berarti bahwa masalah yang ada di depan Anda/ apakah itu ada
di masyarakat atau di lingkungan sosial tempat Anda tinggal akan menjadi
tenang damai dan sejahtera bila Anda yang berikhtiar untuk sujud pada
kehendak/iradat-NYA. Ya, bersyukurlah Anda yang ditunjuk menjadi
perantara agar kemaslahatan umat dan lingkungan terjaga.
Sayangnya, Anda tidak menyebutkan apa
pekerjaan dan status Anda sekarang, usia, alamat dan sebagainya sebab
mentakwilkan mimpi perlu data-data tersebut. Misalnya, jika Anda
sekarang ini adalah seorang Bupati, atau pimpinan di sebuah
organisasi/wilayah maka bebarti bahwa anda akan mendapatkan kehormatan,
kepercayaan dan kedudukan yang lebih tinggi di organisasi/wilayah itu
lagi bila menuruti bimbingannya untuk mengendapkan dan merendahkan ego
di hadapan-NYA.
Bermimpi tentang ratu atau raja memang
menjadi dambaan banyak orang. Namun tidak semua mimpi tentang ratu atau
raja ini disukai. Misalnya, jika seorang melihat dirinya sebagai
seorang raja di dalam mimpi, padahal ia sesungguhnya tidak cakap, tidak
berkompeten dan memiliki kesempatan menjadi ratu maka ini berarti ia
akan segera wafat. Hal ini juga berlaku manakala seorang yang sedang
sakit melihat dirinya menjadi seorang raja. Namun, jika ia sehat maka
ini berarti bahwa seseorang di dalam keluarga/kerabatnya akan meninggal
dunia.
Demikian penjelasan dari saya. Bila ada
benarnya itu semata-mata datang dari petunjuk-NYA. Namun bila salah, itu
semata-mata berasal dari saya pribadi. Wallahu’a lam.
HAKIKAT MIMPI
Salah
satu cara kita mengakses kekuatan adikodrati yang maha gaib adalah
dengan cara bermimpi. Mimpi juga berarti kendaraan kita menuju
relung-reling kegaiban terdalam kenyataan.
Pada
artikel terdahulu berjudul YANG PERLU DIPERHATIKAN SAAT MERAGA SUKMA,
telah kami paparkan bahwa salah satu cara memulai raga sukma adalah
melalui mimpi saat tubuh kita tertidur. Kenapa melalui mimpi? Sebab
mimpi adalah rasionalisasi pengalaman astral atau pengembaraan pikiran
seseorang keluar dari tubuh fisiknya dan tidak ada pemeriksaan ulang
terhadap proses mental dari kesadaran fisik. Melalui mimpi akan terasa
bagaimana jiwa adalah PENGEMUDI sementara tubuh fisik kita adalah
KENDARAANNYA.Jadi sebenarnya, manusia itu mengalami RAGA SUKMA saat fisiknya tertidur. Jadi 90 persen manusia melakukan raga sukma saat tertidur. Sayangnya, dalam raga sukma mimpi kebanyakan orang tidak terkontrol oleh kesadaran ruh sehingga perjalanannya cenderung kesana kemari sehingga tidak mampu dimaknai secara benar. Semakin dewasa usia kronologis seseorang, semakin tua usia mental seseorang idealnya dia semakin mampu untuk mengendalikan mimpinya dan mimpi tidak lagi berkeliaran ke sana kemari tanpa kontrol kesadaran yang lebih tinggi dari kesadaran fisik.
Sat kita tertidur, fisik kita istirahat total. Kesadaran fisik kita juga berada di titik nol. Kita tidak lagi memikirkan apa-apa. Walaupun penelitian psikologi membuktikan bahwa saat tidur, sebenarnya masih ada aktivitas otak namun ini adalah aktivitas otak yang tidak disadari. Jadi di dalam tidur, tetap ada beberapa jam atau menit dimana kesadaran fisik sama sekali berhenti total dan gelombang otak berada di TAHAP DELTA.
Manusia sudah diberi Tuhan Yang Maha Kuasa sarana lengkap untuk menjadi bijaksana dan matang secara spiritual. Syaratnya dia harus mampu MEMBACA DIRINYA SENDIRI, MEMBACA CARA KERJA OTAKNYA, MEMBACA DAN MEMPELAJARI BAGAIMANA TUBUH FISIK DAN KESADARANNYA BEKERJA. Sehingga tidak ada alasan bagi satu manusiapun di dunia ini untuk tidak tahu apa hakikat hidupnya termasuk bagaimana mematangkan spiritualnya. Berhubungan dengan kematangan secara spiritual ini, Tuhan juga membuka JALUR PETUNJUK LANGSUNG AGAR BISA DIAKSES OLEH MANUSIA BIASA.
Jalur petunjuk-petunjuk Tuhan itu ibarat peta perjalanan hidup manusia. Dan dimana kita bisa menemukan petunjuk Tuhan di dalam hidup sehari-hari? Jawabnya melalui MIMPI. Mimpi adalah sarana kita untuk berhubungan dengan HIGHER CONSCOUSNESS, kesadaran yang lebih tinggi yaitu KESADARAN JIWA SEBAGAI PERINTAH DARI KESADARAN RUH. Saat kita tertidur, kesadaran jiwa tidak ikut tidur. Kesadaran jiwa sebagai manifestasi dari ruh kita ini terjaga dan terbangun. Ruh kita berkelana meninggalkan fisik kita sesuai dengan keinginannya. Kebanyakan orang tidak mengetahui kemana ruh kita saat tertidur karena TIDAK DIKETAHUINYA JALUR KOMUNIKASI ANTARA OTAK KITA DENGAN RUH.
Mimpi sebagai jalur komunikasi antara kesadaran fisik dengan kesadaran yang lebih tinggi haruslah DISADARI agar tidak percuma dan sia-sia belaka. Sebagian dari mimpi-mimpi yang kita alami selama tidur adalah PESAN-PESAN DARI KESADARAN YANG LEBIH TINGGI untuk ditujukan kepada kesadaran fisik (otak). Sehingga sangat masuk akal bila para leluhur kita dulu membuat tafsir mimpi yang beraneka rupa. Mungkin bagi kebanyakan orang yang hidup di jaman modern ini menganggap tafsir mimpi itu sebagai klenik dan gugon tuhon yang tidak punya dasar rasional. Namun, kita tegaskan diforum ini bahwa MIMPI MEMILIKI ALASAN RASIONAL YANG BISA DIPERTANGGUNG JAWABKAN SECARA EPISTELOMOGIS. Mimpi ibarat kode-kode morse yang perlu ditafsirkan dengan ilmu morse. Bukan dengan ilmu psikologi, ilmu biologi, apalagi ilmu kedokteran.
Pada kesempatan kali ini, kita akan membuat hubungan langsung dengan sumber-sumber dari mimpi kita yang benar-benar membuat pesan pesan dari kesadaran lebih tinggi itu. Saat KESADARAN FISIK yang memuat EGO atau KEAKUAN kita ini istirahat selama tidur, saat itulah KESADARAN JIWA akan bangun karena diperintahkan oleh KESADARAN RUH. Salah satu teknik untuk menyadari pesan-pesan itu adalah dengan cara MENCATAT SETIAP MIMPI KITA SELESAI BANGUN TIDUR SEDETAIL MUNGKIN. Mereka yang gigih untuk mengingat bahkan mencatat apa yang terjadi dengan mimpinya akan mulai merasakan berbagai pengalaman aneh karena sebagian kesadaran yang lebih tinggi.
Mereka yang gigih mencatat mimpi akan mendapatkan fakta sebagai berikut: Merasakan Anda terbang melayang di tanah, hutan atau di tempat lain. Anda bisa menyadari tidur Anda. Ini berarti tubuh fisik kitalah yang tidur, sementara ruh dan jiwa kita bangun karena itu kita sadari tidurnya tubuh kita ini. Kadang kita juga merasakan berbagai pemandangan yang belum pernah kita lihat sebelumnya, ini adalah bukti bahwa ruh kita memang sedang berkelana ke tempat-tempat yang belum pernah kita kunjungi sebelumnya.
MEMPROGRAM MIMPI
Ini juga merupakan teknik untuk raga sukma. Sebelum tidur, heningkanlah cipta untuk sesaat (meditasi/semedi). Artinya, sementara kita usahakan untuk melemahkan kesadaran fisik agar kesadaran jiwa terbangun. Kemudian sampaikan niat dalam hati dengan kata kata bebas, misalnya: “TUBUHKU TIDURLAH KAMU DENGAN SADAR AKU KELUAR DARI TUBUH” dan bila perlu ulangi beberapa kali. Selanjutnya tidurlah dengan serileks dan sesantai mungkin. Jangan berpikir lagi agar diri kita tidak didominasi oleh EGO. Jangan berharap berhasil satu dua kali latihan karena mengharapkan HASIL secara cepat adalah memberi kesempatan EGO untuk menjajah jiwa kita. Awalnya, kita akan merasakan getaran halus energi tubuh dan tubuh fisik akan menjadi berat. Jangan takut karena ketakutan adalah EGO.
Selanjutnya bila latihan rutin setiap hari, kita akan merasa tubuh seperti tenggelam, hingga akhirnya tubuh tertidur namun Anda tetap sadar. Dengan kesadaran itu pula kita bisa mengajak jiwa pergi mengembara kemanapun yang kita niatkan (RAGA SUKMA). Awalnya, jangan jauh-jauh dulu. Bertahap sesuai dengan kemampuan hingga Anda bisa terbang kemana-mana. Bila sudah mahir, tidurlah dan lakukan RAGA SUKMA menuju teman atau sahabat yang lama tidak Anda jumpai. Jumpai dia dan lihat seluruh benda yang Anda lihat, selanjutnya telepon teman lama tersebut dan periksa detail yang Anda lihat dalam raga sukma.
KESIMPULAN
Pembaca yang budiman, secara tidak disadari kita ini sedang belajar olah kebatinan dan olah rasa tingkat tinggi. Untung saja, kita secara bertahap telah mengenal tahap-tahap perjalanan spiritualitas yang tersebar di berbagai artikel. Sehingga sedikit banyak kita sudah mengenal berbagai bentuk perjalanan spiritual. Ya, belajar tidak bisa langsung jadi cerdas. Semuanya perlu bertahap. Begitu pula untuk mencapai kesadaran jiwa dan kesadaran ruh. Belajar tentang kesadaran jiwa dalam konteks olah rasa, kita diharapkan untuk MENGHAYATI HAL-HAL BARU YANG BISA JADI BERBANDING TERBALIK AKAL KITA, juga berbeda bila kita belajar ilmu apapun yang telah kita kenal sebelumnya. Bila ilmu-ilmu lain menggunakan kesadaran fisik (otak), belajar kesadaran jiwa membutuhkan rasa dan batin kita. Batin adanya diluar kendali otak. Otak hanya bisa menganalisa fakta-fakta obyektif, batin menganalisa fakta-fakta subyektif yang obyeknya adalah kita sebagai subyek.
Agar aman,
kita tidak akan menempuh perjalanan kesadaran jiwa melalui teknik
perewangan alias teknik kesurupan. Kita tidak juga menggunakan teknik
trance (ekstase) penghilangan kesadaran fisik secara paksa dan
memasukkan kesadaran lain. Perlu diketahui, banyak guru spiritual
mengajarkan teknik-teknik semacam ini padahal ini berarti PAKSAAN dan
yang terjadi adalah HEGEMONI jiwa kita. Mereka tidak memiliki KONTROL
atas kesadaran jiwanya. Ini tentu saja merupakan PEMBODOHAN. Setelah
sadar, mereka akan menjadi sebagaimana manusia biasa lagi. Mereka tidak
mencapai PERLUASAN KESADARAN SETIAP SAAT SEHINGGA MENGANTARKAN KITA
MENJADI DIRI YANG SADAR JATI DIRI. Maka hati-hati memilih teknik dan
metode yang pas untuk belajar olah rasa.
Teknik
terbaik untuk belajar olah rasa adalah TANPA REKAYASA YANG MENGGUNAKAN
UNSUR-UNSUR KEKUATAN LAIN DARI LUAR. Jadi kita gunakan saja teknik
normal dan alamiah yaitu usaha dan pengalaman sehari-hari sepanjang
hidup kita.
Marilah kita mulai pelajaran selanjutnya:
1. KONTROL EMOSI: tadi sudah dijelaskan bahwa kesadaran jiwa tarafnya di atas kesadaran fisik. Namun kesadaran jiwa ini adalah kesadaran perantara antara kesadaran fisik dengan kesadaran ruh. Kesadaran fisik tarafnya masih jauh dari kesadaran ruh. Kesadaran jiwa ini ada di antara dua kesadaran itu sehingga masih ada EMOSI, dan belum MURNI menyuarakan kesadaran RUH.
2. PERLU BERSYUKUR: Ruh berada di jalur metafisik, yang mengatasi ruang dan waktu. Kesadaran ruh kita tidak terbatasi oleh dimana dan kapan kita berada sekarang. Dengan menguasai tingkat kesadaran, kita bisa bergerak secepat kilat kemana pun yang kita sukai. Sepertinya kita tidak terlalu merasakan perpindahan kesadaran, namun ketika Anda melihat ada orang yang perlu ditolong maka kesadaran ruh anda langsung memerintahkan kesadaran jiwa untuk berempati segera. Anda harus menolongnya. Dan seketika Anda menolong, maka itu berarti Anda tergerak untuk menuruti GURU SEJATI Anda. Saat Anda mendengar bunyi lonceng atau bedug, Anda langsung ingat Tuhan dan segera tergerak melaksanakan ibadah. Menjalankan Ibadah, diharapkan tidak menuruti kesadaran fisik (otak) karena Anda tidak akan khusyuk. Untuk khusyuk, masukilah kesadaran jiwa dan resapilah keagungan Tuhan melalui kesadaran ruh Anda. Saat Anda rileks, maka tutup kesadaran fisik Anda dan masuki kesadaran jiwa. Saat kita mengemudi kendaraan, jangan gunakan kesadaran jiwa nanti mobil Anda menabrak kendaraan lain. Kemampuan ini OTOMATIS kita gunakan tanpa belajar lagi. Namun sebenarnya kemampuan ini juga kita peroleh dengan BELAJAR SEDIKIT DEMI SEDIKIT MULAI ANAK-ANAK HINGGA DEWASA. Ini adalah bukti bahwa manusia adalah makhluk pembelajar yang sangat istimewa sehingga untuk menajamkan kesadaran jiwa, sangat penting untuk mensyukuri segala pemberian Tuhan kepada kita. Tanpa rasa syukur, jiwa kita akan gersang dan ruh kita akan tersingkir di ujung kemanusiaan kita yang semakin hancur.
3. MENJADI MANUSIA BARU: menjadi manusia baru artinya mengalami perpindahan kesadaran dan keluasan jiwa secara alamiah. Kita menjadi manusia baru yang siap untuk raga sukma, jiwa kita mampu berkelana kemanapun yang kita sukai. Sungguh membahagiakan melihat dunia dengan “:JIWA” tidak dengan mata biasa. Bila mata biasa melihat uang sepuluh ribu terasa tidak berharga, namun melihat uang sepuluh ribu dengan JIWA, kita akan mendapati nilai lebih karena betapa berharganya jumlah uang sebanyak itu untuk memberikan kepada orang miskin yang lapar. Kesadaran jiwa adalah jiwa yang sadar bahwa dia sesungguhnya adalah WAKIL DARI KESADARAN ILAHI.
4. Cara menggapai kesadaran jiwa adalah dengan SANTAI DAN TERSENYUM PENUH SYUKUR. Saat kita cemberut, maka kesadaran fisik (otak) segera mendominasi dan menguasai atau menjajah diri kita. Santai adalah jalan menikmati suara jiwa. Saat Anda berpikir keras yang biasa muncul adalah kesadaran fisik: keakuan atau EGO. Cukup dengan santai dan meniatkan di dalam hati kita akan mampu mengakses kesadaran jiwa dan Anda dengan mudah mengetahui apa yang dirasakan dan dipikirkan orang lain. CUKUP DENGAN SANTAI RILEKS DAN SYUKUR, KITA MAMPU MERASAKAN BAGAIMANA DEKATNYA KITA DENGAN TUHAN YANG MAHA KUASA DAN MAMPU PULA BERKOMUNIKASI DENGAN SEMUA MAKHLUK GAIB CIPTAAN-NYA.
5. HIDUP BIJAKSANA. Kesadaran jwa adalah jembatan ruh menyuarakan dirinya. Ruh kita ini sangat bersih dan suci sebagai pengendara sejati tubuh kita, kesadaran fisik (otak) kita. Ruh kita berkata melalui kesadaran jiwa bahwa ini baik ini buruk, ini benar ini salah. Kesadaran fisik yang bertugas mempertanyakan kenapa baik dan kenapa buruk. Tugasnya menganalisa menyerahkan berkas analisanya kepada keputusan ruh karena di sinilah KEBIJAKSANAAN. Jangan putuskan dengan otak saja karena ini berarti kita tidak menghargai kepemimpinan ruh atas diri manusia.
Marilah kita mulai pelajaran selanjutnya:
1. KONTROL EMOSI: tadi sudah dijelaskan bahwa kesadaran jiwa tarafnya di atas kesadaran fisik. Namun kesadaran jiwa ini adalah kesadaran perantara antara kesadaran fisik dengan kesadaran ruh. Kesadaran fisik tarafnya masih jauh dari kesadaran ruh. Kesadaran jiwa ini ada di antara dua kesadaran itu sehingga masih ada EMOSI, dan belum MURNI menyuarakan kesadaran RUH.
2. PERLU BERSYUKUR: Ruh berada di jalur metafisik, yang mengatasi ruang dan waktu. Kesadaran ruh kita tidak terbatasi oleh dimana dan kapan kita berada sekarang. Dengan menguasai tingkat kesadaran, kita bisa bergerak secepat kilat kemana pun yang kita sukai. Sepertinya kita tidak terlalu merasakan perpindahan kesadaran, namun ketika Anda melihat ada orang yang perlu ditolong maka kesadaran ruh anda langsung memerintahkan kesadaran jiwa untuk berempati segera. Anda harus menolongnya. Dan seketika Anda menolong, maka itu berarti Anda tergerak untuk menuruti GURU SEJATI Anda. Saat Anda mendengar bunyi lonceng atau bedug, Anda langsung ingat Tuhan dan segera tergerak melaksanakan ibadah. Menjalankan Ibadah, diharapkan tidak menuruti kesadaran fisik (otak) karena Anda tidak akan khusyuk. Untuk khusyuk, masukilah kesadaran jiwa dan resapilah keagungan Tuhan melalui kesadaran ruh Anda. Saat Anda rileks, maka tutup kesadaran fisik Anda dan masuki kesadaran jiwa. Saat kita mengemudi kendaraan, jangan gunakan kesadaran jiwa nanti mobil Anda menabrak kendaraan lain. Kemampuan ini OTOMATIS kita gunakan tanpa belajar lagi. Namun sebenarnya kemampuan ini juga kita peroleh dengan BELAJAR SEDIKIT DEMI SEDIKIT MULAI ANAK-ANAK HINGGA DEWASA. Ini adalah bukti bahwa manusia adalah makhluk pembelajar yang sangat istimewa sehingga untuk menajamkan kesadaran jiwa, sangat penting untuk mensyukuri segala pemberian Tuhan kepada kita. Tanpa rasa syukur, jiwa kita akan gersang dan ruh kita akan tersingkir di ujung kemanusiaan kita yang semakin hancur.
3. MENJADI MANUSIA BARU: menjadi manusia baru artinya mengalami perpindahan kesadaran dan keluasan jiwa secara alamiah. Kita menjadi manusia baru yang siap untuk raga sukma, jiwa kita mampu berkelana kemanapun yang kita sukai. Sungguh membahagiakan melihat dunia dengan “:JIWA” tidak dengan mata biasa. Bila mata biasa melihat uang sepuluh ribu terasa tidak berharga, namun melihat uang sepuluh ribu dengan JIWA, kita akan mendapati nilai lebih karena betapa berharganya jumlah uang sebanyak itu untuk memberikan kepada orang miskin yang lapar. Kesadaran jiwa adalah jiwa yang sadar bahwa dia sesungguhnya adalah WAKIL DARI KESADARAN ILAHI.
4. Cara menggapai kesadaran jiwa adalah dengan SANTAI DAN TERSENYUM PENUH SYUKUR. Saat kita cemberut, maka kesadaran fisik (otak) segera mendominasi dan menguasai atau menjajah diri kita. Santai adalah jalan menikmati suara jiwa. Saat Anda berpikir keras yang biasa muncul adalah kesadaran fisik: keakuan atau EGO. Cukup dengan santai dan meniatkan di dalam hati kita akan mampu mengakses kesadaran jiwa dan Anda dengan mudah mengetahui apa yang dirasakan dan dipikirkan orang lain. CUKUP DENGAN SANTAI RILEKS DAN SYUKUR, KITA MAMPU MERASAKAN BAGAIMANA DEKATNYA KITA DENGAN TUHAN YANG MAHA KUASA DAN MAMPU PULA BERKOMUNIKASI DENGAN SEMUA MAKHLUK GAIB CIPTAAN-NYA.
5. HIDUP BIJAKSANA. Kesadaran jwa adalah jembatan ruh menyuarakan dirinya. Ruh kita ini sangat bersih dan suci sebagai pengendara sejati tubuh kita, kesadaran fisik (otak) kita. Ruh kita berkata melalui kesadaran jiwa bahwa ini baik ini buruk, ini benar ini salah. Kesadaran fisik yang bertugas mempertanyakan kenapa baik dan kenapa buruk. Tugasnya menganalisa menyerahkan berkas analisanya kepada keputusan ruh karena di sinilah KEBIJAKSANAAN. Jangan putuskan dengan otak saja karena ini berarti kita tidak menghargai kepemimpinan ruh atas diri manusia.
Comments
Post a Comment
tuliskan komentar anda untuk tanya jawab seputar ilmu di atas dan juga silakan menjawab komentar sedulur yang kira2 bisa menjawab isi komentar yang sudah ada.
terima kasih..