KERASUKAN JIN
Penulis : NURWINDO
Kalau ada orang kerasukan jin selama 2 atau 3 jam, tentu hal biasa. Namun bagaimana jadinya bila ada orang yang kerasukan makhluk halus itu sampai 3 atau 4 hari, dan hal tersebut terjadi berulang-ulang selama 7 tahun? Tentu menarik untuk kita simak kisah mistisnya....
Nama aslinya adalah Wahyu Nengsry Widho Enggary. Anak gadis kelahiran Pangkal Pinang ini kerasukan jin saat berumur 14 tahun. Dia sempat dirasuki ratusan jin. Bahkan 50 jin di antaranya termasuk yang memiliki kekuatan tingkat tinggi.
Akibat keganjilan yang menimpanya, dia sempat diobati lebih dari 100 orang pintar. Bahkan tak hanya itu. Dia juga sempat masuk rumah sakit jiwa dan pernah mati suri selama 3 jam.
Ninggar, demikian dia akrab disapa, bukanlah keturunan orang yang berilmu tinggi. Dia adalah seorang anak gadis biasa, seperti halnya anak-anak sebayanya. Dan dia tidak pernah membayangkan akan mengalami peristiwa yang sangat musykil itu.
Awal ceritanya terjadi ketika dia masih berusia 14 tahun. Waktu itu dia sedang bermain petak umpet bersama teman-teman sebayanya.
Saat sedang mendapat giliran bersembunyi, entah mengapa Niggar merasa tertarik untuk bersembunyi di belakang pohon sawo besar yang usianya sudah sangat tua.
Entah mengapa, sepulang dari bermain petak umpet itulah badannya mendadak panas dingin. Awal mulanya Ibu Tien, Ibunda Ninggar, mengira anak gadisnya hanya terkena demam biasa. Namun malamnya Ninggar mengalami kejang-kejang. Bahkah matanya melotot sangat mengerikan. Yang aneh, Ninggar kemudian mengeluarkan suara umpatan yang bukan suara aslinya.
Melihat kenyataan ini, barulah sang Bunda paham kalau anak gadis itu kerasukan makhluk halus. Bersama Pak Tris, ayah Ninggar, sang Bunda pun segera membawa putrinya ke orang pintar.
Waktu diobati, jin yang merasuki badan Ninggar mengaku bernama Milah. Dia mengaku arwah dari seorang wanita yang mati bunuh diri dalam keadaan hamil muda, karena sang kekasih tidak mau bertanggung jawab atas perbuatannya.
Misteri sempat melakukan kroscek menyangkut hal ini. Ternyata memang benar. Beberapa puluh tahun yang lalu memang ada wanita hamil dengan nama seperti yang disebutkan tadi meninggal karena bunuh diri.
Waktu itu, ketika ditanya si dukun yang berusaha menyembuhkan Ninggar, arwah Milah mengaku suka dengan Ninggar yang polos. Dia juga merasa kasihan melihat Ninggar yang kerap diejek teman-teman sepermainannya.
Lewat bantuan orang pintar itu, Alhamdulillah arwah Milah mau keluar dari banda Ninggar.
"Dengan izin Allah, anak saya dapat diselamatkan. Menurut orang pintar itu, arwah Milah bermaksud menjadikan tubuh Ninggar sebagai rumahnya," tutur Pak Tris saat pertama kali Misteri mengunjungi kediamannya di Belinyu. "Awalnya saya berpikir kalau hal tersebut adalah akhir dari peristiwa yang dialami anak saya. Namun ternyata sebaliknya. Ini merupakan awal dari petaka yang lebih besar," tambah Pak Tris menuturkan kembali.
"Sejak kerasukan itu, arwah Milah malahan sering datang dan merasuki tubuh anak saya. Kejadian ini berlangsung sampai berulang-ulang kali. Setelah diobati, arwah itu pergi namun kemudian datang lagi. Bahkan belakangan bukan hanya arwah Milah yang sering merasuki badan Ninggar, tapi juga ada jin-jin lain yang seperti berebutan menempatinya," lanjutnya lagi.
Misteri menanyakan, jin apa saja yang sempat merasuki badan Ninggar.Pak Tris mengaku sudah tidak ingat lagi nama-nama mereka karena sudah sedemikian banyaknya.
"Hanya beberapa jenis makhluk halus saja yang masih saya ingat. Di antaranya arwah Milah, jin wanita tua, jin laki-laki tua, jin yang berbentuk manusia tinggi besar dengan badan dipenuhi bulu, sampai segala jenis jin berbentuk hewan. Kalau dihitung-hitung selama 7 tahun sudah lebih dari 50 jenis jin yang merasuki tubuh Ninggar. Jumlahnya pun sampai ratusan jin," ucapnya sambil menghela nafas panjang.
Menurut penuturan Pak Tris, setiap kali kerasukan tidak hanya berkisar 3 sampai 4 jam, melainkan bisa sampai berhari-hari lamanya. Ini yang membuat hati Pak Tris sekeluarga menjadi miris melihat keadaan anak gadisnya.
Penulis juga sempat mengkonfirmasikan banyak hal kepada Ninggar sebagai pelaku peristiwa. Lalu dia menceritakan bagaimana proses masuknya jin-jin itu ke dalam badannya.
"Yang saya rasakan pertama kali adalah hawa panas. Selanjutnya badan saya ikut panas. Saya merasa punya kekuatan lebih. Namun aneh, dalam keadaan kerasukan saya merasa kalau saya dalam keadaan sadar. Buktinya setelah kerasukan, saya bisa menceritakan semua yang saya lihat, rasakan, dan saya alami saat sedang kerasukan," papar Ninggar.
"Padahal, biasanya kalau orang kerasukan tidak akan tahu apa pun yang telah dia perbuat selama kerasukan," jelas Ninggar dengan penuh semangat.
Hal ini pun diakui oleh Pak Tris dan Ibu Tien sebagai orang yang paling dekat dan paling merasakan semua yang dialami oleh buah hati mereka.
Akibat keanehan yang dialami Niggar, maka mau tidak mau berdampak terhadap kesehatan dan kondisi fisiknya. Ninggar jadi sering sakit-sakitan, bahkan tubuhnya menjadi sangat kurus. Malangnya, dalam kondisi yang sangat lemah, dia pun tetap diganggu oleh jin-jin yang kerap merasuki tubuhnya itu sampai berulang-ulang. Hal ini yang membuat hati Pak Tris dan isterinya semakin teriris.
Sebagai orang tua, mereka tentu tidak ingin membiarkan buah hatinya menderita begitu saja. Semua pengobatan telah dijalani. Mulai dari pengobatan medis, pengobatan dengan hanya mengandalkan nalurinya sendiri sebagai seorang bapak, sampai pengobatan non medis melalui orang pintar baik yang ada di Bangka, Sumatera, Kalimantan, maupun Jawa.
"Mungkin belum jodoh, sehingga tidak ada yang bisa menyembuhkan Ninggar. Sampai kemudian saya kembalikan ke pengobatan medis. Waktu itu dokter menyarankan agar anak saya di rawat di rumah sakit jiwa karena menurut dokter dia mengalami gangguan psikis.
Namun sebagai seorang Bapak, naluri saya mengatakan kalau penyakit ini di luar masalah medis. Meksi begitu saya penuhi juga saran dokter karena saya benar-benar bingung dan sudah tidak punya pilihan lain," kisah Pak Tris.
Sejak saat itu, Ninggar menjalani hari-harinya di Rumah Sakit Jiwa Sungailiat. Setelah beberapa waktu berada di sana, ternyata terapi yang diberikan oleh pihak rumah sakit sama sekali tidak membawa perubahan berarti baginya. Di sana dia malah sering menunjukkan hal-hal yang aneh.
"Misalnya saja dia bisa merasakan apa yang akan terjadi di sekitar rumah sakit. Dia kerap memberikan peringatan kepada keluarga pasien tentang apa yang akan terjadi dengan keluarga mereka sesama pasien. Bahkan dia bisa melihat keberadaan makhluk halus yang berdiam di tempat itu, berbincang dengan mereka dan mengusirnya ketika ada pasien yang kerasukan," jelas Pak Tris lagi.
Masih menurut Pak Tris, pengobatan medis yang dilakukan kepada anaknya tidak memberikan pengaruh positif bagi kesehatan Ninggar. Bahkan saat berada di rumah sakit bobot tubuh Ninggar yang awalnya tidak sampai 40 Kg. berubah dratis menjadi 90 Kg.
"Saya tida tahu apakah ini pengaruh obat yang diberikan atau pengaruh makanan. Namun yang jelas badan Ninggar menjadi sedemikian gemuk," katanya sambil tersenyum.
Menyadari pengobatan medis tidak membuahkan hasil seperti yang diharapkan, orang tua Ninggar pun memutuskan untuk membawa pulang anak mereka dan kembali menempuh pengobatan alternatif. Namun hal ini pun ternyata tak mudah bagi mereka.
Meski sudah tak terhitung lagi jumlah orang pintar yang dimintai pertolongan, namun belum juga terlihat tanda-tanda kesembuhan. Sampai kemudian Ninggar dinyatakan meninggal dunia oleh dokter.
"Kejadian itu terjadi tahun 2000. Seperti biasa Ninggar kerasukan sampai 4 hari. Karena tubuhnya yang sangat lemah, dia hanya mengomel dengan omelan suara kakek-kakek. Itu berlangsung siang dan malam. Pada hari keempat dia tak lagi bergerak. Kami pun segera memanggil dokter. Dokter memastikan kalau anak kami telah tiada." Kali ini Ibu Ninggar yang bertutur tentang kematian anaknya.
"Waktu itu saya tidak sedang berada di rumah. Kebetulan saya sedang tugas ke luar kota. Begitu mendapat berita kalau anak saya meninggal, saya segera pulang ke rumah yang jaraknya lebih dari 200 Km," Pak Tris menambahkan.
"Setelah sampai di rumah, ternyata benar kalau anak saya sudah tidak ada lagi. Saat itu semua persiapan pemakaman akan segera dilaksanakan. Termasuk kain kafan dan kapur barus sudah dipersiapkan. Namun ketika hendak dimandikan saya sempat melihat keanehan, kalau jari-jari kaki anak saya semuanya dalam posisi menekuk. Saya ingat kata orang tua kalau ini adalah tanda bahwa seseorang sebenarnya belum meninggal melainkan hanya mati suri," lanjut Pak Tris sambil menghisap rokok dalam-dalam.
"Ternyata benar kalau anak kami memang belum mati. Setengah jam kemudian Ninggar siuman dan minta diambilkan air putih," kali ini Bu Tien yang menimpali.
Penulis kemudian menanyakan kepada Ninggar tentang apa yang dia alami selama mati suri.
"Saya merasa didatangi arwah kakek saya. Beliau mengatakan kalau akan membawa Ninggar pergi jauh meninggalkan alam dunia yang penuh kemaksiatan ini. Wajah kakek begitu teduh. Ninggar ikut saja apa kata kakek.
Kakek yang berpakian serba putih membawa Ninggar terbang ke angkasa. Ninggar merasa berada di taman bunga yang indah. Di sana banyak sekali puteri-puteri yang cantik jelita. Namun yang lebih hebat lagi, Ninggar bertemu dengan tokoh-tokoh yang sudah mendahului kita seperti Bung Karno dan Nabi Muhammad SAW. Mereka hanya tersenyum ke arah Ninggar tanpa berucap apa pun," cerita Ninggar dengan sangat gamblang.
"Tak lama kemudian, kami dihadang oleh sosok laki-laki tinggi besar. Dia mengatakan kalau Ninggar belum waktunya masuk kemari. Dia menyuruh Ninggar untuk kembali ke dunia dan mengingatkan keluarga dan siapa saja untuk kembali ke jalan Allah SWT.
Kakek yang membawa Ninggar pun segera mengembalikan Ninggar ke dalam jasad semula. Sebelum pergi kakek itu sempat berjanji kepada Ninggar kalau dia akan selalu mendampingi dan membantu Ninggar bila berada dalam kesulitan," papar Ninggar kemudian.
Sejak divonis mati itu, Ninggar tidak pernah lagi kesurupan. Bahkan dia mempunyai kemampuan melihat dan mengidentifikasikan keberadaan makhluk halus. Penulis sendiri sempat membuktikan kemampuan Ninggar yang langka ini.
Bukan hanya itu, Ninggar juga dianugrahi Allah SWT kemampuan mengobati penyakit. Bahkan Ninggar sempat diberikan setumpuk uang bernilai puluhan juta rupiah karena berhasil membantu pasangan yang telah tujuh tahun tidak mempunyai anak hanya dengan perantara segelas air putih. Namun Ninggar menolak semua pemberian itu.
Ketika Penulis menanyakan alasan penolakan tanda terima kasih yang diberikan pasien, dengan rendah hati, gadis remaja ini mengatakan kalau semua kelebihan yang dia miliki adalah anugerah Allah SWT yang harus diamalkan bukan untuk dikomersilkan.
Sebelum Penulis mohon diri, Ninggar sempat mengatakan kalau ada tiga makhluk halus terakhir yang menempati badannya, yaitu Jin Suster Cacat, Mecadin, dan jin dari Pak Kak Liang.
Menurut Ninggar, peristiwa kerasukan makhluk halus yang dia alami dikarenakan ketika itu dia tidak pernah mendirikan sholat. Karena itu dia mewanti-wanti Penulis agar jangan sekali-kali meninggalkan sholat. Insya Allah. Semoga saja!
Kalau ada orang kerasukan jin selama 2 atau 3 jam, tentu hal biasa. Namun bagaimana jadinya bila ada orang yang kerasukan makhluk halus itu sampai 3 atau 4 hari, dan hal tersebut terjadi berulang-ulang selama 7 tahun? Tentu menarik untuk kita simak kisah mistisnya....
Nama aslinya adalah Wahyu Nengsry Widho Enggary. Anak gadis kelahiran Pangkal Pinang ini kerasukan jin saat berumur 14 tahun. Dia sempat dirasuki ratusan jin. Bahkan 50 jin di antaranya termasuk yang memiliki kekuatan tingkat tinggi.
Akibat keganjilan yang menimpanya, dia sempat diobati lebih dari 100 orang pintar. Bahkan tak hanya itu. Dia juga sempat masuk rumah sakit jiwa dan pernah mati suri selama 3 jam.
Ninggar, demikian dia akrab disapa, bukanlah keturunan orang yang berilmu tinggi. Dia adalah seorang anak gadis biasa, seperti halnya anak-anak sebayanya. Dan dia tidak pernah membayangkan akan mengalami peristiwa yang sangat musykil itu.
Awal ceritanya terjadi ketika dia masih berusia 14 tahun. Waktu itu dia sedang bermain petak umpet bersama teman-teman sebayanya.
Saat sedang mendapat giliran bersembunyi, entah mengapa Niggar merasa tertarik untuk bersembunyi di belakang pohon sawo besar yang usianya sudah sangat tua.
Entah mengapa, sepulang dari bermain petak umpet itulah badannya mendadak panas dingin. Awal mulanya Ibu Tien, Ibunda Ninggar, mengira anak gadisnya hanya terkena demam biasa. Namun malamnya Ninggar mengalami kejang-kejang. Bahkah matanya melotot sangat mengerikan. Yang aneh, Ninggar kemudian mengeluarkan suara umpatan yang bukan suara aslinya.
Melihat kenyataan ini, barulah sang Bunda paham kalau anak gadis itu kerasukan makhluk halus. Bersama Pak Tris, ayah Ninggar, sang Bunda pun segera membawa putrinya ke orang pintar.
Waktu diobati, jin yang merasuki badan Ninggar mengaku bernama Milah. Dia mengaku arwah dari seorang wanita yang mati bunuh diri dalam keadaan hamil muda, karena sang kekasih tidak mau bertanggung jawab atas perbuatannya.
Misteri sempat melakukan kroscek menyangkut hal ini. Ternyata memang benar. Beberapa puluh tahun yang lalu memang ada wanita hamil dengan nama seperti yang disebutkan tadi meninggal karena bunuh diri.
Waktu itu, ketika ditanya si dukun yang berusaha menyembuhkan Ninggar, arwah Milah mengaku suka dengan Ninggar yang polos. Dia juga merasa kasihan melihat Ninggar yang kerap diejek teman-teman sepermainannya.
Lewat bantuan orang pintar itu, Alhamdulillah arwah Milah mau keluar dari banda Ninggar.
"Dengan izin Allah, anak saya dapat diselamatkan. Menurut orang pintar itu, arwah Milah bermaksud menjadikan tubuh Ninggar sebagai rumahnya," tutur Pak Tris saat pertama kali Misteri mengunjungi kediamannya di Belinyu. "Awalnya saya berpikir kalau hal tersebut adalah akhir dari peristiwa yang dialami anak saya. Namun ternyata sebaliknya. Ini merupakan awal dari petaka yang lebih besar," tambah Pak Tris menuturkan kembali.
"Sejak kerasukan itu, arwah Milah malahan sering datang dan merasuki tubuh anak saya. Kejadian ini berlangsung sampai berulang-ulang kali. Setelah diobati, arwah itu pergi namun kemudian datang lagi. Bahkan belakangan bukan hanya arwah Milah yang sering merasuki badan Ninggar, tapi juga ada jin-jin lain yang seperti berebutan menempatinya," lanjutnya lagi.
Misteri menanyakan, jin apa saja yang sempat merasuki badan Ninggar.Pak Tris mengaku sudah tidak ingat lagi nama-nama mereka karena sudah sedemikian banyaknya.
"Hanya beberapa jenis makhluk halus saja yang masih saya ingat. Di antaranya arwah Milah, jin wanita tua, jin laki-laki tua, jin yang berbentuk manusia tinggi besar dengan badan dipenuhi bulu, sampai segala jenis jin berbentuk hewan. Kalau dihitung-hitung selama 7 tahun sudah lebih dari 50 jenis jin yang merasuki tubuh Ninggar. Jumlahnya pun sampai ratusan jin," ucapnya sambil menghela nafas panjang.
Menurut penuturan Pak Tris, setiap kali kerasukan tidak hanya berkisar 3 sampai 4 jam, melainkan bisa sampai berhari-hari lamanya. Ini yang membuat hati Pak Tris sekeluarga menjadi miris melihat keadaan anak gadisnya.
Penulis juga sempat mengkonfirmasikan banyak hal kepada Ninggar sebagai pelaku peristiwa. Lalu dia menceritakan bagaimana proses masuknya jin-jin itu ke dalam badannya.
"Yang saya rasakan pertama kali adalah hawa panas. Selanjutnya badan saya ikut panas. Saya merasa punya kekuatan lebih. Namun aneh, dalam keadaan kerasukan saya merasa kalau saya dalam keadaan sadar. Buktinya setelah kerasukan, saya bisa menceritakan semua yang saya lihat, rasakan, dan saya alami saat sedang kerasukan," papar Ninggar.
"Padahal, biasanya kalau orang kerasukan tidak akan tahu apa pun yang telah dia perbuat selama kerasukan," jelas Ninggar dengan penuh semangat.
Hal ini pun diakui oleh Pak Tris dan Ibu Tien sebagai orang yang paling dekat dan paling merasakan semua yang dialami oleh buah hati mereka.
Akibat keanehan yang dialami Niggar, maka mau tidak mau berdampak terhadap kesehatan dan kondisi fisiknya. Ninggar jadi sering sakit-sakitan, bahkan tubuhnya menjadi sangat kurus. Malangnya, dalam kondisi yang sangat lemah, dia pun tetap diganggu oleh jin-jin yang kerap merasuki tubuhnya itu sampai berulang-ulang. Hal ini yang membuat hati Pak Tris dan isterinya semakin teriris.
Sebagai orang tua, mereka tentu tidak ingin membiarkan buah hatinya menderita begitu saja. Semua pengobatan telah dijalani. Mulai dari pengobatan medis, pengobatan dengan hanya mengandalkan nalurinya sendiri sebagai seorang bapak, sampai pengobatan non medis melalui orang pintar baik yang ada di Bangka, Sumatera, Kalimantan, maupun Jawa.
"Mungkin belum jodoh, sehingga tidak ada yang bisa menyembuhkan Ninggar. Sampai kemudian saya kembalikan ke pengobatan medis. Waktu itu dokter menyarankan agar anak saya di rawat di rumah sakit jiwa karena menurut dokter dia mengalami gangguan psikis.
Namun sebagai seorang Bapak, naluri saya mengatakan kalau penyakit ini di luar masalah medis. Meksi begitu saya penuhi juga saran dokter karena saya benar-benar bingung dan sudah tidak punya pilihan lain," kisah Pak Tris.
Sejak saat itu, Ninggar menjalani hari-harinya di Rumah Sakit Jiwa Sungailiat. Setelah beberapa waktu berada di sana, ternyata terapi yang diberikan oleh pihak rumah sakit sama sekali tidak membawa perubahan berarti baginya. Di sana dia malah sering menunjukkan hal-hal yang aneh.
"Misalnya saja dia bisa merasakan apa yang akan terjadi di sekitar rumah sakit. Dia kerap memberikan peringatan kepada keluarga pasien tentang apa yang akan terjadi dengan keluarga mereka sesama pasien. Bahkan dia bisa melihat keberadaan makhluk halus yang berdiam di tempat itu, berbincang dengan mereka dan mengusirnya ketika ada pasien yang kerasukan," jelas Pak Tris lagi.
Masih menurut Pak Tris, pengobatan medis yang dilakukan kepada anaknya tidak memberikan pengaruh positif bagi kesehatan Ninggar. Bahkan saat berada di rumah sakit bobot tubuh Ninggar yang awalnya tidak sampai 40 Kg. berubah dratis menjadi 90 Kg.
"Saya tida tahu apakah ini pengaruh obat yang diberikan atau pengaruh makanan. Namun yang jelas badan Ninggar menjadi sedemikian gemuk," katanya sambil tersenyum.
Menyadari pengobatan medis tidak membuahkan hasil seperti yang diharapkan, orang tua Ninggar pun memutuskan untuk membawa pulang anak mereka dan kembali menempuh pengobatan alternatif. Namun hal ini pun ternyata tak mudah bagi mereka.
Meski sudah tak terhitung lagi jumlah orang pintar yang dimintai pertolongan, namun belum juga terlihat tanda-tanda kesembuhan. Sampai kemudian Ninggar dinyatakan meninggal dunia oleh dokter.
"Kejadian itu terjadi tahun 2000. Seperti biasa Ninggar kerasukan sampai 4 hari. Karena tubuhnya yang sangat lemah, dia hanya mengomel dengan omelan suara kakek-kakek. Itu berlangsung siang dan malam. Pada hari keempat dia tak lagi bergerak. Kami pun segera memanggil dokter. Dokter memastikan kalau anak kami telah tiada." Kali ini Ibu Ninggar yang bertutur tentang kematian anaknya.
"Waktu itu saya tidak sedang berada di rumah. Kebetulan saya sedang tugas ke luar kota. Begitu mendapat berita kalau anak saya meninggal, saya segera pulang ke rumah yang jaraknya lebih dari 200 Km," Pak Tris menambahkan.
"Setelah sampai di rumah, ternyata benar kalau anak saya sudah tidak ada lagi. Saat itu semua persiapan pemakaman akan segera dilaksanakan. Termasuk kain kafan dan kapur barus sudah dipersiapkan. Namun ketika hendak dimandikan saya sempat melihat keanehan, kalau jari-jari kaki anak saya semuanya dalam posisi menekuk. Saya ingat kata orang tua kalau ini adalah tanda bahwa seseorang sebenarnya belum meninggal melainkan hanya mati suri," lanjut Pak Tris sambil menghisap rokok dalam-dalam.
"Ternyata benar kalau anak kami memang belum mati. Setengah jam kemudian Ninggar siuman dan minta diambilkan air putih," kali ini Bu Tien yang menimpali.
Penulis kemudian menanyakan kepada Ninggar tentang apa yang dia alami selama mati suri.
"Saya merasa didatangi arwah kakek saya. Beliau mengatakan kalau akan membawa Ninggar pergi jauh meninggalkan alam dunia yang penuh kemaksiatan ini. Wajah kakek begitu teduh. Ninggar ikut saja apa kata kakek.
Kakek yang berpakian serba putih membawa Ninggar terbang ke angkasa. Ninggar merasa berada di taman bunga yang indah. Di sana banyak sekali puteri-puteri yang cantik jelita. Namun yang lebih hebat lagi, Ninggar bertemu dengan tokoh-tokoh yang sudah mendahului kita seperti Bung Karno dan Nabi Muhammad SAW. Mereka hanya tersenyum ke arah Ninggar tanpa berucap apa pun," cerita Ninggar dengan sangat gamblang.
"Tak lama kemudian, kami dihadang oleh sosok laki-laki tinggi besar. Dia mengatakan kalau Ninggar belum waktunya masuk kemari. Dia menyuruh Ninggar untuk kembali ke dunia dan mengingatkan keluarga dan siapa saja untuk kembali ke jalan Allah SWT.
Kakek yang membawa Ninggar pun segera mengembalikan Ninggar ke dalam jasad semula. Sebelum pergi kakek itu sempat berjanji kepada Ninggar kalau dia akan selalu mendampingi dan membantu Ninggar bila berada dalam kesulitan," papar Ninggar kemudian.
Sejak divonis mati itu, Ninggar tidak pernah lagi kesurupan. Bahkan dia mempunyai kemampuan melihat dan mengidentifikasikan keberadaan makhluk halus. Penulis sendiri sempat membuktikan kemampuan Ninggar yang langka ini.
Bukan hanya itu, Ninggar juga dianugrahi Allah SWT kemampuan mengobati penyakit. Bahkan Ninggar sempat diberikan setumpuk uang bernilai puluhan juta rupiah karena berhasil membantu pasangan yang telah tujuh tahun tidak mempunyai anak hanya dengan perantara segelas air putih. Namun Ninggar menolak semua pemberian itu.
Ketika Penulis menanyakan alasan penolakan tanda terima kasih yang diberikan pasien, dengan rendah hati, gadis remaja ini mengatakan kalau semua kelebihan yang dia miliki adalah anugerah Allah SWT yang harus diamalkan bukan untuk dikomersilkan.
Sebelum Penulis mohon diri, Ninggar sempat mengatakan kalau ada tiga makhluk halus terakhir yang menempati badannya, yaitu Jin Suster Cacat, Mecadin, dan jin dari Pak Kak Liang.
Menurut Ninggar, peristiwa kerasukan makhluk halus yang dia alami dikarenakan ketika itu dia tidak pernah mendirikan sholat. Karena itu dia mewanti-wanti Penulis agar jangan sekali-kali meninggalkan sholat. Insya Allah. Semoga saja!
Comments
Post a Comment
tuliskan komentar anda untuk tanya jawab seputar ilmu di atas dan juga silakan menjawab komentar sedulur yang kira2 bisa menjawab isi komentar yang sudah ada.
terima kasih..