Ya Hayyu Ya Qayyum
YA HAYYU YA QAYYUM
Hati
nurani yang hidup menjadi guru penuntun perbuatan manusia. Hati nurani
yang mati, membuat manusia lebih mengedepankan penggunaan akal. Apabila
akal menjadi penguasa satu-satunya, manusia cenderung tidak bijaksana.
Nafsu, ego dan keinginanlah yang akan dominan dan kepentingan orang lain
akan terabaikan.
Maka, hidupkanlah hati nurani.
Masalahnya, tidak mudah menghidupkan hati nurani–yang merupakan tempat
Tuhan memberikan pengajaran kepada setiap manusia. Perlu tekad/niat yang
kuat serta latihan. Latihan yang biasa saya jalankan adalah: LAKUKAN
PERBUATAN YANG TIDAK KAMU SENANGI. DAN JANGAN LAKUKAN PERBUATAN YANG
CENDERUNG KAMU SUKAI.
Contohnya: Saat saya ingin keluar rumah,
maka saya malah sengaja melawan keinginan tersebut dan tidak keluar
rumah. Saat saya ingin tidur karena mengantuk, maka saya justeru
melawannya dengan sholat. Saat dompet saya sedang kosong, maka saya
justeru menyumbangkan sedikit uang yang ada untuk orang fakir miskin.
Hakikat laku tirakat sebenarnya adalah
PENGENDALIAN DIRI. Yaitu mampu tidak mengutamakan diri sendiri yang
diliputi oleh NAFSU, EGO dan KEINGINAN. Namun lebih mengutamakan orang
lain, mengutamakan kepentingan masyarakat, mengutamakan kepentingan
Tuhan Yang Maha Kuasa. Para nabi/rasul/utusan Tuhan adalah contoh yang
sangat baik bagaimana mereka yang mampu MENGENDALIKAN/ MENGALAHKAN/
MENUNDUKKAN kepentingan diri sendiri dan mengutamakan UMAT/ MASYARAKAT/
ORANG LAIN. Sehingga hidupnya MEMBAWA BANYAK MANFAAT untuk sesama. Suka
menolong dan membantu makhluk-Nya yang menderita, lemah, tersingkir,
tidak diperhatikan.
Bila amal kebajikan ini telah menjadi
bagian utama laku syariat perbuatan kita, maka itulah saat kita
bermakrifat yakni diri sendiri sudah ditundukkan, dan diri-Nya yang akan
hadir. Gusti Allah akan manunggal di dalam “aku” kita. Allah menjadi
tangan, kaki, mulut, telinga dan seluruh perbuatan kita adalah
perbuatan-NYA.
Terakhir, ini ada kiat untuk menghidupkan
mata hati. Al Kattani, seorang sufi berkata: Aku bermimpi bertemu
Rasulullah SAW dan aku memohon padanya, berdoalah kepada Allah agar DIA
tidak mematikan hatiku. Rasulullah bersabda; ucapkan EMPAT PULUH SATU
KALI SETIAP HARI, YA HAYYU YA QAYYUM LAA ILAAHA ILLA ANTA, maka Allah
akan menghidupkan hatimu.
Abu Yazid al Bisthamu meriwayatkan: aku
bermimpi bertemu dengan Allah SWT, lantas aku bertanya kepada-Nya:
Bagaimana aku menempuh jalan kepada-MU? Allah berfirman: TINGGALKAN
DIRIMU DAN KEMARILAH”
Comments
Post a Comment
tuliskan komentar anda untuk tanya jawab seputar ilmu di atas dan juga silakan menjawab komentar sedulur yang kira2 bisa menjawab isi komentar yang sudah ada.
terima kasih..