Amalan Untuk Menambah Kecerdasan Dan Pintar Seperti Ibnu Abbas r.a
Pintar Bak Ibnu Abbas r.a
Selamat sore Ibu Ibu & Bapa Bapa yg
ane mulia kan izin kan ane bebagi sebuah pengetahuan supaya anak2 kita menjadi
cerdik & pintar seperti Ibu Abbas r.a ....pasti itu kemahuan seorang Ibu
& Ayah supaya anak2 mereka kelak dewasa menjadi seorang anak yang berbakti
kepada kedua orang tua mereka bangsa dan negara ....
Sedikit cerita dan pencerahan kesah
Ibnu Abbas r.a
Di tengah-tengah para sahabat, yang
dikenal sebagai generasi terbaik, paling baik pemahamannya terhadap Kitabullah,
terdapat pribadi-pribadi istimewa yang dianugerahi akal fikiran yang
mengagumkan. Di antara mereka ada yang telah mencapai puncak kematangan
intelektual. Mereka hadir sebagai sosok yang memiliki kecemerlangan berpikir.
Salah satunya adalah Ibnu Abbas r.a., putra dari Abbas, paman sang Nabi Saw.
Ibnu Abbas r.a., ia adalah pribadi yang
istimewa. Sejak kecil ia sudah membersamai Sang Nabi Saw. Ketika ia masih
belia, pernah suatu saat di akhir malam ia sholat di belakang Nabi Saw. Lalu
Nabi Saw menarik tangannya agar berdiri di dekatnya. Tapi setelah Nabi Saw
kembali khusyuk dalam sholatnya, ia kembali mundur ke belakang. Usai sholat,
Nabi Saw bertanya kepadanya, “Mengapa engkau mundur padahal aku menyuruhmu
berdiri di dekatku?” “Apakah patut seseorang sholat di dekatmu, sementara
engkau adalah Rasulullah yang mulia?”, jawab Ibnu Abbas r.a.
Nabi Saw kagum dan takjub dengan
jawaban Ibnu Abbas r.a. Lalu dengan tulus Nabi Saw berdo’a kepada Allah, “Ya
Allah, berilah ia pemahaman yang dalam tentang agama dan ajarilah ia takwil”.
Bila Nabi Saw telah berdo’a, adakah ia tak diijabah oleh Allah Swt? Jika Nabi
Saw memanjatkan pintanya, meminta kebaikan untuk seorang hamba, adakah yang
lebih membahagiakan dari pada hal itu? Aduhai, sungguh beruntung Ibnu Abbas
r.a.
Setelah do’a Sang Nabi terucap,
seakan-akan setelah hari itu kecerdasan hanyalah milik Ibnu Abbas. Ia menjadi
ukuran kecerdasan di antara anak-anak seusianya. Tidak, lebih dari itu. Orang-orang
dewasa pun menjadikan ia sebagai marja’ (rujukan). Pernah suatu ketika, ‘Umar
bin Khaththab r.a. mengajak Ibnu Abbas r.a. ke sebuah majelis yang dihadiri
orang-orang dewasa. “Mengapa anak kecil ini engkau bawa kemari wahai umar?”,
kata salah seorang di dalam majelis tersebut. Bukannya menjawab pertanyaan
tersebut, Umar malah menyampaikan firman Allah, “Apabila telah datang
pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu lihat manusia masuk agama Allah
dengan berbondong-bondong, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah
ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat.” (QS. An Nashr:
1-3). “Bagaimana penafsiran ayat ini menurut kalian?”, tanya Umar.
Di antara mereka ada yang menjawab,
“Kita diperintahkan untuk memuji Allah dan bertaubat kepada-Nya, ketika kita
diberi pertolongan dan kemenangan”. Sebagian lagi menjawab, “Kami tidak tahu”.
Lalu Umar melirik Ibnu Abbas sambil bertanya, “Beginikah penafsiranmu tentang
ayat ini?” “Tidak”, jawab Ibnu Abbas. "Surat tersebut adalah pertanda wafatnya
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sudah dekat. Allah memberitahunya
dengan ayatnya: "Jika telah datang pertolongan Allah dan kemenangan', itu
berarti penaklukan Makkah dan itulah tanda ajalmu (Muhammad), karenanya
"Bertasbihlah dengan memuji Rabbmu dan mohonlah ampunan, sesungguhnya Dia
Maha Menerima taubat”, tutur Ibnu Abbas. "Aku tidak tahu penafsiran ayat
tersebut selain seperti yang engkau ketahui", kata Umar.” [1]
Umar tahu betul kecerdasan Ibnu Abbas.
Itulah sebabnya ia perlihatkan kecemerlangan berpikir Ibnu Abbas di hadapan
orang-orang dewasa. Ibnu Abbas r.a. tumbuh menjadi pribadi yang istimewa. Ia
bisa menangkap isyarat-isyarat makna Al-Qur’an, ia mengerti berkenaan tentang
apa suatu ayat diturunkan, dan ia sangat paham penunjukan makna dalam bahasa
Al-Qur’an. Seperti pengakuan Ubaidullah bin Utbah suatu saat. Ia pernah
bertutur tentang Ibnu Abbas r.a., “Tidak ada yang tahu syair dan bahasa Arab,
tafsir Al-Qur’an, hisab dan faraidh kecuali Ibnu Abbas.”
Apakah doa yang di baca kan Rasulullah
kepada Ibnu Abbas ?
Bismillahir Rohman NIr Rohim
"ALLAHUMMA FAKIQHU FIDDINI
WA'ALIMTU TAA'WIL
ALLAHUMMA FAKEHA FIDDDIN WA'ALIMHA TAQWIL"
ALLAHUMMA FAKEHA FIDDDIN WA'ALIMHA TAQWIL"
Bagaimana Kah cara Rasulullah laku kan
doa tersebut ?
Ambil lah tangan kanan saudara saudari
letak kan di dahi anak2 kita kemudian kita bacakan doa tersebut dan di tiup kan
sebanyak 3x atau 7 x
atau sewaktu anak kita masih tidur kita boleh juga melaksana kan semoga anak2 kita bila besar nanti menjadi anak yg pintar dan berjasa kepada kedua orang tua pintar di dlm ilmu duniawi atau akhirat .
atau sewaktu anak kita masih tidur kita boleh juga melaksana kan semoga anak2 kita bila besar nanti menjadi anak yg pintar dan berjasa kepada kedua orang tua pintar di dlm ilmu duniawi atau akhirat .
Sekian sekelumit
pengetahuan yg mampu ane kongsi kan bersama sama saudara2 saudari ane di dlm
bolog yg tercinta ini IKS semoga success dan barakah selalu hendaknya amalan yg
bermanfaat bagi yg memerlukan.
Aminnnn....
Aminnnn....
Comments
Post a Comment
tuliskan komentar anda untuk tanya jawab seputar ilmu di atas dan juga silakan menjawab komentar sedulur yang kira2 bisa menjawab isi komentar yang sudah ada.
terima kasih..