Aksi Peduli Sesama
PEDULI SESAMA
DI RUMAH KI SABDALANGIT, KAMI MENGEMASI BANTUAN.
KI SABDA LANGIT PONTANG PANTING KE POSKO POSKO PENGUNGSIAN, TERMASUK MENGANTARKAN TIM KWA MENYALURKAN BANTUAN
BARANG BARANG MILIK DONATUR YANG DISALURKAN
MASUKKAN KE MOBIL YAH BRO… KATA MAS WAWAN SLEMAN (BAJU KUNING)
REKTOR KWA BENGAWAN CANDHU SECARA SIMBOLIS MENYALURKAN BANTUAN DITERIMA PERWAKILAN POSKO SETEMPAT
Dok: Ki Sabdalangit
Categories: KWA PEDULI SESAMA
& Komentar
MERAPI TAK PERNAH INGKAR JANJI
Ki SABDA LANGIT
Pada hari Selasa, Rabu, Kamis, dan Sabtu
secara berturut-turut kami menerima lagi sinyalemen tentang Merapi. Hari
Selasa 9 Nov 2010 jam 14.30 wib, disampaikan oleh Ratu Gung Binatara
dari tlatah kidul,”harus lebih hati-hati dan waspada, karena alamnya akan mengerikan, agar selamat semuanya sebaiknya nderek kersane Kang Murbeng Dumadi. Hari Kamis siang 11 Nov 2010, kami bersama para sedulur KampusWongalus yang semalaman sudah standby
di rumah mempersiapkan barang-barang untuk membantu korban letusan
Merapi, siang itu kami semua sedang berbelanja di mega-grosir Lotte Mart
Maguwoharjo, untuk melengkapi barang-barang bantuan yang dibutuhkan
terutama para balita dan anak-anak di lokasi pengungsian.
Dalam perjalanan antara mega-grosir menuju posko JEC yang berjarak sekitar 5 km, sepanjang jalan saya bersama istri mencium bau udang goreng yang sangat gurih baunya. Sementara AC dinyalakan dan pintu serta kaca
kendaraan tertutup rapat. Di dalam kendaraan pun tak ada makanan matang
yang berbau mirip udang goreng. Kami coba telpon ke rombongan
sedulur-sedulur KWA
di belakang kendaraan kami, ada Ki Bengawan Candhu, Ki Pandu, Mas
Wawansleman, Mas Prabowo, Mas Filman, Mas Agus, Mas Setyo, Bang Jali,
Mas AndraJogja, Mas Azizi, ternyata ada 3 atau 4 orang lainnya yang
mencium bau yang sama sepanjang perjalanan. …
PENYALURAN BANTUAN KE PARA KORBAN BENCANA
Assalamualaikum wr wb
Perubahan lingkungan hidup, politik, ekonomi, sosial, budaya, teknologi, dan lainnya yang begitu cepatnya di sekitar kita memaksa agar kita semakin peka. Kampus Wong Alus (KWA) sebagai wadah informal untuk merangkai persaudaraan antar generasi lintas wilayah di nusantara juga harus terus belajar untuk beradaptasi pada perubahan-perubahan tersebut.
Selain adanya interaksi pembelajaran, yang juga menjadi tujuan KWA adalah langsung memberikan kemanfaatan dan faedah langsung ke masyarakat yang membutuhkan. Jadi KWA selain sebagai tempat belajar sekaligus sebagai tempat menyalurkan kreativitas dan inovasi yang bermanfaat langsung di masyarakat. Kita semua mengharapkan melalui manajemen organisasi yang baik maka diharapkan KWA bisa memberikan nilai tambah yang bisa langsung dirasakan kemanfaatannya untuk masyarakat. Dalam konteks inilah segenap keluarga KWA harus memiliki sifat dan perilaku yang baik berupa sifat amanah, jujur, integritas, dedikasi, kedisiplinan yang berpegang pada etika sopan santun ketimuran. Sehingga kepercayaan masyarakat kepada KWA akan muncul secara otomatis bila kita semua memelihara dan mengembangkan sifat-sifat ini.
Sifat-sifat yang baik bisa dikembangkan bila kita mau dan mampu untuk menghargai hidupnya sebagai anugerah yang tidak ternilai dari Sang Pencipta sehingga kita tergerak untuk senantiasa mengasah dan memanfaatkan kemampuan yang sudah dimilikinya.
Perubahan lingkungan hidup, politik, ekonomi, sosial, budaya, teknologi, dan lainnya yang begitu cepatnya di sekitar kita memaksa agar kita semakin peka. Kampus Wong Alus (KWA) sebagai wadah informal untuk merangkai persaudaraan antar generasi lintas wilayah di nusantara juga harus terus belajar untuk beradaptasi pada perubahan-perubahan tersebut.
Selain adanya interaksi pembelajaran, yang juga menjadi tujuan KWA adalah langsung memberikan kemanfaatan dan faedah langsung ke masyarakat yang membutuhkan. Jadi KWA selain sebagai tempat belajar sekaligus sebagai tempat menyalurkan kreativitas dan inovasi yang bermanfaat langsung di masyarakat. Kita semua mengharapkan melalui manajemen organisasi yang baik maka diharapkan KWA bisa memberikan nilai tambah yang bisa langsung dirasakan kemanfaatannya untuk masyarakat. Dalam konteks inilah segenap keluarga KWA harus memiliki sifat dan perilaku yang baik berupa sifat amanah, jujur, integritas, dedikasi, kedisiplinan yang berpegang pada etika sopan santun ketimuran. Sehingga kepercayaan masyarakat kepada KWA akan muncul secara otomatis bila kita semua memelihara dan mengembangkan sifat-sifat ini.
Sifat-sifat yang baik bisa dikembangkan bila kita mau dan mampu untuk menghargai hidupnya sebagai anugerah yang tidak ternilai dari Sang Pencipta sehingga kita tergerak untuk senantiasa mengasah dan memanfaatkan kemampuan yang sudah dimilikinya.
Sedulur keluarga besar KWA yang saya cintai, kini
saat bencana alam datang silih berganti menerpa negeri kita sikap
mental kita sebisa mungkin kita pasrah, ikhlas, berdoa dan tetap harus
berusaha. Sebab tanpa usaha dan doa apalah arti kita sebagai makhluk
lemah? Tuhan Maha Pengasih dan Maha Melindungi segala sesuatu sehingga
sebelum bencana alam pasti ada peringatan (warning) terlebih
dahulu yang nyata dan jelas. Memang tidak mudah membaca bahasa alam
namun bukan berarti manusia tidak mampu membaca bahasa alam. Begitu juga
dengan pasca bencana, pasti ada hikmah di balik itu.
Jika
kita memahami sejak dulu bumi kita sudah banyak terjadi gejala alam
seperti tanah longsor, banjir, gempa bumi, tsunami dan lainnya. Banyak
makhluk hidup seperti pithecantropus erectus, dinosaurus dll yang
akhirnya punah karena tidak mampu beradaptasi dengan perubahan situasi
dan kondisi bumi. Maka dengan adanya gempa bumi sekarang ini, kita perlu
belajar bagaimana cara survival yang terbaik dan menghindari bahaya
sebisa mungkin. Sebab apa yang biasa disebutkan sebagai bencana alam
sebenarnya adalah mekanisme agar terjadi proses penyeimbangan. Namun
sayangnya kini keseimbangan alam itu dengan mudahnya dipercepat
kerusakannya oleh nafsu ego, materialisme dan pragmatisme serta gaya
hidup yang cenderung instan dari para oknum yang tidak bertanggungjawab.
Pada
momen terjadinya rentetan bencana kali ini, seluruh civitas academica
KWA tergerak bersama-sama untuk memberikan kemanfaatan bagi sesama yang
membutuhkan. Muncullah ide untuk membuka kesempatan sedulur yang ingin
berbagi dengan ikhlas untuk meringankan penderitaan para korban dengan
cara mengumpulkan dana serta barang-barang yang dibutuhkan mereka di
pengungsian.
Niat
awalnya adalah menyalurkan bantuan ke dua bencana yaitu di Tsunami
Mentawai dan di Meletusnya Gunung Merapi. Namun setelah dipertimbangkan
berdasarkan besaran dana yang ada, maka diputuskan bantuan disalurkan ke
satu tempat saja yaitu untuk korban Merapi. Dana yang terkumpul
dicukupkan dalam satu manajemen penyaluran sebanyak Rp 11 juta (Jawa
Sewelas: sebelas/ agar kita semua mendapat kawelasan/daya penyasih dan
penyayang-NYA), dan beraneka rupa barang yang sangat dibutuhkan oleh
para pengungsi. Seperti pakaian dalam, makanan kecil anak-anak,
obat-obatan, dan lain sebagainya yang disalurkan secara langsung ke
beberapa titik pengungsian oleh tim KWA yang dipimpin langsung oleh Ki
Sabda Langit dan Bengawan Candhu CS.
Kami
mengucapkan rasa hormat dan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada: (1). Sedulur yang telah ikhlas memberikan sumbangan untuk korban
Merapi yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu. (2). Ketua dan
Anggota Panitia Penyalur Bantuan untuk Bencana Merapi. (3). Sedulur
pembaca Kampus Wong Alus. (3). Semua pihak yang tidak bisa kami sebutkan
pada kesempatan kali ini sehingga acara ini bisa terselenggara dengan
sukses.
Kami
berharap, semoga kegiatan ini bisa dilanjutkan lagi di masa-masa yang
akan datang dan kegiatan ini semakin meneguhkan niat dan tekad kita
keluarga besar KWA untuk memberikan yang terbaik untuk agama, keyakinan,
bangsa, negara dan masyarakat. Kegiatan ini adalah wahana membangun
kembali kesadaran akal dan kesadaran ruhani kita. Termasuk memperbaiki
pola perilaku yang menyimpang dari koridor harmonisasi dan sinergi
dengan alam semesta. Harmonisasi dan sinergi antara manusia dengan alam
semesta akan menentukan kemampuan seseorang dalam membaca bahasa alam
atau memahami kehendak Tuhan.
Sedulur keluarga besar KWA yang saya muliakan, demikian
apa yang bisa kami sampaikan dengan mengucapkan “ALHAMDULILLAHIROBBIL
ALAMIN ” acara penyaluran bantuan untuk para korban bencana ini secara
resmi ditutup. Sekian dan terima kasih atas perhatiannya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Comments
Post a Comment
tuliskan komentar anda untuk tanya jawab seputar ilmu di atas dan juga silakan menjawab komentar sedulur yang kira2 bisa menjawab isi komentar yang sudah ada.
terima kasih..